Mbakyu Rahayu menginjak usia 40 tahun. Ia penjual jamu yang gigih. Kemarin, ia berkisah tentang perjalanan hidupnya yang diwarnai pait dan manis. Perjalanan hidup sebagai bakul jamu yang setiap hari keliling dengan sepeda kesayangannya.
Sudah berpuluh tahun Mbakyu Rahayu jualan jamu. Warga Dusun 10, Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo ini, bahkan sudah tidak ingan lagi sejak kapan adol jamu. Yang ia tahu, setiap hari berkeliling desa, menempuh puluhan kilometer.
“Waduh mas, kulo niku sande jamu ngaten meniko sampun mboten kemutan wiwit tahun pinten. Ngapunten sampun puluhan tahun, dados sampun ngraosake manis getireng agesang,” katanya dengan senyuman.
Hidup ia rasakan kadang tidak mudah. Setiap hari berkeliling dari kantor ke kantor, dari rumah ke rumah mencari nafkah, tetapi begitu mendapatkan uang sering termenung. Tapi selain sesekali mengeluh, Mbakyu Rahayu lebih banyak bersyukur.
Berangkat ider jamu dari pukul 10.00 hingga sore hari, setiap hari berkeliling dengan sepeda menelusuri kampung-kampung di wilayah Nanggulan hingga puluhan kilo. Ditempuh dengan mengayuh sepeda yang di keranjangnya berisi jamu jowo komplit. (yad)