“Kenapa harus hari ini?” Yap itulah pertanyaan gue. Tepatnya 14 April 2013 ini. Tante gue. Tante tersayang gue menikah dengan pria idamannya. Pria yang dia bilang ganteng. Pria yang dia bilang baik or what it called ya. I dont even care bos..
Back to topic bby. Yaa, sebenernya ada rasa sedih pas tahu semua kenyataan ini. Kenyataan kalau selesai nikah tante gue langsung dibawa “prianya” ke Kalimantan. Yap Kalimantan.
Kenapa harus Kalimantan? Kenapa harus yang jauh-jauh kayak gitu? Siapa lagi yang bakalan mau dengerin curhatan gue kalau lagi galau? Kalau lagi gundah? Siapa? Siapa? Bunda gue? Ayah gue? Azz mereka gak bisa dipercaya. Jauh dari pada tante gue.
Ya, dia. Tante Mia yang nganggep gue kayak adeknya, keponakannya atau temannya. Bezzzz……pas ijap kabul berlangsung. Gue yang pertama kali netesin air mata. Gue inget semua hari-hari indah gue samanya.
Kita yang sering main bareng. Cerita bareng. Hangout bareng. Overall gue sedih. Air di mata gue banjir. Udah gak bisa ditampung lagi sama mata gue. Seketika gue nangis kejer dan bunda ngusap-ngusap punggung gue sambil bilang, “Sayang, bunda tau apa yang kamu rasakan.” Hening…
Yang terdengar hanya suara gerumuh orang-orang. Tapi gue masih menangis tersedu-sedu. Dan akhirnya bunda menatap mata gue dengan tatapan tajam. Seketika gue menjawab, “Kenapa harus tante pindah bun? Kenapa?” Gue terpana, tidak menyangka kalimat itu meluncur dalam spontan. (*)