Terpilihnya lima Posdaya terbaik, mendulang banyak acungan jempol. Karena tidak mudah memilih Posdaya terbaik dari ribuan Posdaya terbaik di seluruh penjuru Nusantara. Dari 20 Posdaya Rujukan Nasional, Posdaya Plamboyan, Posdaya Nasio, Posdaya Puspa Lestari, Posdaya Mingudani dan Posdaya Kusuma Jaya akhirnya terpilih menjadi Posdaya terbaik.
Pemilihan 20 Posdaya yang menjadi rujukan nasional, bukanlah hal mudah. Tetapi harus melalui proses panjang. Mulai dari pemilihan di tingkat Lembaga Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (LPPM) perguruan tinggi, pemerintah kabupaten/kota, pembina Posdaya di tingkat LPPM ke tingkat koordinator wilayah. Hingga kemudian dipilih lagi 100 Posdaya berdasar kota masing-masing koordinator wilayah untuk dikirimkan ke tingkat nasional.
“Oleh tim juri tingkat nasional memberikan penilaian atas dasar laporan dari masing-masing Posdaya, kemudian daftar isian dari masing-masing Posdaya terhadap 100 Posdaya yang telag dikirimkan oleh korwil tadi,” jelas Dr Mazwar Nurdin, MSc, Deputi Program Yayasan Damandiri.
Selanjutnya, kata Mazwar Nurdin, dewan juri tingkat nasional dari 100 Posdaya memilih 30 Posdaya terbaik, kemudian mengunjungi ke-30 Posdaya unggulan tersebut untuk memutuskan 20 Posdaya unggulan terbaik yang akan menjadi Posdaya Rujukan Nasional.
“Mengapa harus 20? Karena 20 itu melambangkan ulang tahun Damandiri. Tahun lalu juga dipilih 19 Posdaya unggulan. Terhadap 20 Posdaya Rujukan Nasional ini, oleh tim juri lainnya telah dilakukan penilaian terhadap penyajian mereka sebagai panelis di dalam lima rangkaian diskusi panel, tanya jawab dan akhirnya diputuskanlah bahwa 20 Posdaya Rujukan Nasional itu semuanya terbaik dan akan mendapat hadiah,” tutur Mazwar.
Sepuluh Posdaya Rujukan Nasional yang telah dipilih oleh Tim Dewan Juri, berdasar laporan data dan pengamatan lapangan adalah; Posdaya Nasio Kota Bekasi, Posdaya Permata Bunda Kota Padang, Posdaya Barokatul Qur’an Sumber Pucung, Kabupaten Malang, Posdaya Manunggal Jaya Kabupaten Bantul, Posdaya Barokah Kabupaten Boyolali, Posdaya Kusumajaya Kota Semarang, Posdaya Mersi Sejahtera Husada, Kabupaten Banyumas, Posdaya Miftahul Hidayah Kabupaten Pamekasan Madura, Posdaya Soka Kota Jakarta Selatan dan Posdaya Bersolek Kota Malang.
Sepuluh Posdaya Rujukan Nasional lainnya adalah, Posdaya Puspa Lestari Kota Bogor, Posdaya Nurul Huda Kabupaten Kuningan, Posdaya Mawar Kabupaten Pacitan, Posdaya Binangun Sejahtera Kabupaten Kulonprogo, Posdaya Takwa Kabupaten Semarang, Posdaya Plamboyan Kabupaten Bandung Barat, Posdaya Migunani, Kab Sleman, Posdaya Kartini Utama Kabupaten Tegal, Posdaya Dadi Redjo Kabupaten Pacitan dan Posdaya Nurul Iman Kota Metro Lampung.
Dari 20 Posdaya Rujukan Nasional ini, akhirnya terpilih lima Posdaya Rujukan Nasional unggulan. Juara 1 diraih Posdaya Plamboyan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Juara 2 diraih Posdaya Puspa Lestari Kota Bogor, Jawa Barat. Juara 3 diraih Posdaya Nasio Kota Bekasi, Jawa Barat. Harapan 1 diraih Posdaya Migunani Kabupaten Sleman, DIY. Dan Juara Harapan 2 diraih Posdaya Kusuma Jaya, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Masing-masing penerima penghargaan ini menerima tropi, piagam penghargaan dan uang pembinaan senilai Rp 30 juta untuk juara 1, Rp 27 juta untuk juara 2, Rp 24 juta untuk juara 3, Rp 21 juta untuk juara harapan 1 dan Rp 18 juta untuk juara harapan 2. Demikian juga untuk 15 Posdaya lainnya menerima tropi, piagam penghargaan dan uang pembinaan senilai Rp 15 juta. Untuk keseluruhan Posdaya yang jumlah 20 itu juga mendapat laptop guna mendukung kinerja mereka.
Penyerahan hadiah tersebut diberikan Ketua Yayasan Damandiri Prof Haryono Suyono, Sekretaris Yayasan Damandiri Dr Subiakto dan Rektor Unnes Prof Dr Fathur Rokhman, MHum, kepada Posdaya Rujukan Nasional unggulan.
Posdaya bisa berkembang di seluruh Indonesia, tak lepas dari kebijakan pemimpin dan pola kepemimpinan di suatu daerah. Menghargai andil para pemimpin daerah dalam mengambil kebijakan, Yayasan Damandiri pun memberikan penghargaan kepada 19 bupati/walikota terbaik.
Sepuluh walikota/bupati yang mendapat anugerah Damandiri Award 2016 itu adalah Walikota Bogor, Walikota Semarang, Walikota Bekasi, Walikota Malang, Walikota Jakarta Selatan, Walikota Padang, Walikota Metro Lampung, Bupati Kuningan, Bupati Kulonprogo dan Bupati Semarang.
Sembilan bupati/walikota lainnya adalah Bupati Bandung Barat, Bupati Sleman, Bupati Malang, Bupati Pacitan, Bupati Banyumas, Bupati Tegal, Bupati Bantul, Bupati Boyolali dan Bupati Pamekasan.
Mengutip dari perkataan Bapak Perintis Posdaya Prof Haryono Suyono, mereka semua adalah Pahlawan Posdaya, karena memiliki kepedulian tinggai terhadap pengentasan kemiskinan melalui Posdaya di wilayahnya masing-masing.(bersambung)