Bela Beli-15: Sejarah Monopoli Dagang di Masa Lalu dapat Terulang

oleh -188 Dilihat
oleh

Pak Jokowi bikin Mobil SMK tidak mungkin, bener kan tidak jalan.  Kecuali bikin mobil tanpa BBM akan mampu menyaingi Jepang, kita kalah sekali karena kita sudah kalah rekayasa.  banyak cerita kegagalan yang menarik.

Gubernur Gorontalo ketika itu Fadel Muhammad mengajak masyarakat menanam jagung di seluruh Gorontalo. Gubernur yang banyak pengalaman, rakyat akan kaya  kalau sepakat menanam jagung.

Betul saja, tanaman jagung berhasil menguasai seluruh wilayah Gorontalo.  Namun apa yang terjadi ketika panen tiba, harga jagung jatuh di bawah harga pasaran karena importir memasok jagung ke Gorontalo sehingga petani tidak memperoleh keuntungan seperti diharapkan.

Kartel jagung yang menguasai pasaran nginjek kayak nginyek wohing ranti, saat panen, kartel impor jagung harga langsung mak reg. Rakyat langsung tak percaya, langsung kejek-kejek, tak percaya kon milih saja tidak, kurang apa semangatnya tapi tetap saja  kalah  dengan kartel jagung.

Hal yang sama akan terjadi dengan kedelai, beras dan berbagai produk kebutuhan dasar di masyarakat. Kekuatan besar yang memonopoli pasar akan berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan pasaranya.

Politik dagang akan mereka gunakan dengan mengerahkan semua tenaga dan pikiran agar pesaing-pesaingnya tidak mengusik kepentingan dagang mereka.  Sebagaimana sejarah mencatat, kaum dagang yang mendapat dukungan senjata akan menguasai pasar dan melanggengkan kekuasaan dengan senjatanya.  Sejak awal abad silam, bangsa Barat memperebutkan pengaruh dagangnya menggunakan kekuatan tentara dan senjata.

Semua pihak untuk bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas.  Hanya itu yang mampu menjadi andalan untuk menghadapi musuh-musuh yang bertebaran di era persaingan bebas. MEA menjadi ajang pertaruhan untuk memenangkan pasar atas produk barang dan jasa yang dihasilkan.  MEA sekaligus menjadi ajang pertempuran untuk menuju kemenangan di medan perang yang sesungguhnya, ketika pasar bebas internasional di berlakukan beberapa dasa warsa yang akan datang.

Era pasar bebas internasional akan jauh lebih dahsyat, pesertanya tidak terbatas di antara negara ASEAN dan Asia Pasifik saja. Pasar bebas internasional meliputi negara-negara maju dan masyarakat dari seluruh penjuru dunia.  Persaingan di dalamnya akan semakin sengit, keras dan melibatkan berbagai unsur kekuatan. Bukan saja monopoli, melainkan oligopoli, oligarki dan berbagai kekuatan dagang dikerahkan seluruhnya di arena pasar bebas internasional.

Sejarah monopoli dagang di masa lalu dapat saja terulang, perdagangan yang didukung kekuatan senjata dan angkatan perang.  Bangsa Indonesia dengan ingatan kolektifnya harus menjadikan sejarah sebagai pelajaran berharga sehingga tidak terulang kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.  Pengalaman sebagai bangsa terjajah selama 350 tahun, terpuruk dan kalah tidak dapat berbuat banyak kecuali mengikuti keinginan bangsa penjajah.(bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.