Pemerintah daerah Kulon Progo memberi kemudahan untuk mendapatkan bantuan modal untuk usaha ekonomi mikro di desa-desa yang telah mempunyai Posdaya.
Akhirnya setiap kelompok Posdaya berhasil mempunyai tabungan yang dijadikan modal untuk anggota kelompok lainnya. Mereka mulai membuat produk berupa makanan kecil, membuat jamur, membuat produk dari kain, tas sederhana dan produk lain yang menarik dan bisa mendatangkan keuntungan.
Kegiatan itu menarik minat desa dan dukuh yang belum termasuk dalam 26 kelompok yang sejak awal di targetkan mempunyai forum untuk silaturahmi yang disebut Posdaya tersebut. tidak melarang desa dan dukuh yang belum memiliki Posdaya untuk segera membentuk Posdaya di desanya. Bantuan Tim UST segera menggelar pelatihan pembentukan Posdaya di setiap desa lainnya.
Ada juga lembaga swadaya masyarakat lain di Pengasih yang ingin mendapat kesempatan ikut berpartisipasi membentuk Posdaya berbasis organisasinya. Minat yang spontan itu menghasilkan Posdaya yang aktif dan diikuti oleh keluarga yang dalam kegiatan keagamaan atau arisan dan lainnya di masa lalu selalu bergabung di dalam organisasi yang bersangkutan.
Posdaya di Pengasih yang semula hanya berjumlah 26 buah segera berkembang menjadi 100 buah dan berjalan dengan kegiatan yang bervariasi. Posdaya lengkap umumnya mempunyai Pokja yang mengurusi bidang pendidikan dan pelatihan untuk anggota. Pokja bidang pendidikan umumnya menyediakan fasilitas pendidikan untuk anak balita berupa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), atau kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB).
Pokja kedua yang biasanya lebih merata adalah Pokja bidang KB dan Kesehatan yang menggabungkan kegiatannya dengan Posyandu. Posyandu makin konsentrasi pada upaya penurunan tingkat kematian ibu dan anak. Pokja lainnya adalah dalam bidang Wirausaha yang mempersiapkan pembentukan Koperasi atau kegiatan ekonomi mikro. Pokja lain mengurusi lingkungan hidup untuk mengembangkan Kebun Bergizi di halaman rumah anggota Posdaya.
Setelah jumlah Posdaya mencapai hampir seratus buah dan kegiatan dalam bidang ekonomi mikro makin memberikan hasil, mulai digagas pembentukan koperasi. Dirasakan bahwa apabila koperasi dibentuk di setiap Posdaya dirasa kurang efektip. Oleh karena itu, setelah berkonsultasi dengan Dinas Koperasi diputuskan membentuk koperasi di tingkat kecamatan dengan keanggotaan yang berasal dari seluruh anggota Posdaya.
Dengan persiapan yang matang minggu lalu Koperasi Posdaya untuk kecamata Pengasih dengan anggota yang berasal dari seratur Posdaya di Pengasih berhasil diresmikan sebagai Koperasi yang resmi berbadan hukum.
Koperasi Posdaya tersebut segera mendapat kemudahan modal dari Bank Bukopin dan BPD Yogyakarta. Sebagai koperasi pertama, maka koperasi itu memperoleh bantuan pinjaman awal tanpa bunga untuk merangsang pembentukan koperasi di Posdaya lainnya. Usaha koperasi ini segera marak karena didukung oleh usaha ekonomi yang tumbuh di berbagai Posdaya sebelumnya. Insya Allah koperasi itu akan maju pesat.(bersambung)