Mlipir ke Mangir-4: Makam Ki Ageng Mangir di Godean

oleh -374 Dilihat
oleh

Selama ini, publik memang mengetahui, Ki Ageng Manggir dipusarakan di Cepuri Senapaten. Di Komplek makam raja-raja Jawa itu, nisannya dipenggal, satu di dalam komplek bersama para pendiri Mataram, satu lagi di luar komplek.

Tapi sejak tahun 1969, ada versi lain yang memberi fakta bahwa tetunggulen kawulo Mangir ini, tidak dimakamkan di Kota Gede. Melainkan, di Dusun Saralaten, Sidakarta, Godean, Sleman.

Konon, setelah dibenturkan di watu gilang, jazat Ki Angeng Mangir dibawa keluar dari keraton. Demang Tangkilan yang menggotongnya. Tangkilan merupakan nama  dusun di timur Saralaten, Godean. Ke wilayah kademangannya itulah, Ki Ageng dibawa dan dipusarakan.

Membuang klilip jauh dari keraton, sesungguhnya bagian dari politik Mataram. Panembahan Senapati, tidak ingin pusara Ki Ageng Mangir menjadi simbol perlawanan para pengikutnya.

Tersebutlah pria pecinta sejarah bernama Soewarno. Selain mencintai sejarah, Soewarno juga ahli kebatinan yang serius mencari jejak Ki Ageng Mangir, termasuk makam yang sesungguhnya. Maka, pada tahun 1969 setelah menggelar laku spiritual panjang, Soewarno ditunjukan dituntun oleh kekuatan batin ke makam Saralaten.

Tujuh tahun kemudian, makam yang diyakini sebagai pusara Ki Ageng Mangir, dipugar dalam kemegahan. Orang-orang mulai berdatangan, terutama mereka yang masih memiliki hubungan dengan Ki Ageng. Keturunan, pengikut, serta pengagum langkah politik Ki Ageng Mangir, tidak pernah berziarah ke Kota Gede, melainkan mengarahkan kakinya ke pesarean Saralaten, Godean. (bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.