Membangun Kulon Progo Lewat Menoreh Jaya Persada

oleh -235 Dilihat
oleh
KIRI: Sujarwanto, Titi Wahyuni, Yatin Suwarno. KANAN: Bimo Supriyanto, Anton Bimoro, Endang Rudatin Budiastuti

Ini adalah Menoreh Jaya Persada (MJP). Sebuah perkumpulan para alumni SMA Negeri 1  Wates yang lulus tahun 1979.

Oleh: Yatin Suwarno
Kontributor tinggal di Jakarta

Memiliki berbagai latar profesi, para personil MJP menjadi perantau sukses yang tinggal di Jabodetabek. Dan, di antara kesibukan yang padat, sesekali mereka menggelar pertemuan. Juga, pada 9 Juni lalu.

Bertempat di RM Ayam Goreng Taliwang, Tebet, Jakarta Selatan, temu kangen dan buka puasa bersama itu, diisi dengan diskusi berbagai hal. Mulai dari rencana mudik, hingga mengubah Menoreh Jaya Persana menjadi sebuah badan hukum.

“Acara itu juga dimanfaatkan untuk bincang-bincang tentang banyak hal. Bagi yang bisa mudik ke Wates, tanggal 15 Juni bisa ikut open house di rumah dinas bupati, kemudian tanggal 17 ada acara reuni di SMAN I,” kata Anton Bimoro, seorang pengusaha properti yang sukses.

Begitulah. MJP yang dibetuk pada 2014, memang terdiri dari para personil yang kini sukses di Jakarta. Delapan orang penggagasnya memiliki profesi yang beragam mulai dari pejabat, akademisi, hingga pebisnis.

Selain Anton Bimoro yang sukses sebagai pengusaha properti, ada Sujarwanto (eselon 2  di Kementerian Pertanian), Titi Wahyuni (mantan eselon 2 di Kementerian Transmigrasi), Yatin Suwarno (Peneliti Utama di Badan Informasi Geospasial), Bimo Supriyanto (pensiun Telkom), dan Endang Rudatin Budiastuti (mantan Kabag SDM Bank Indonesia).

Dua pendiri MJP lain adalah Kis Gunarto (pensiun PT INHUTANI), Wasis Johar (mantan Direksi PT Pegadaian), serta Sukardi Karso (aktif di konsultan transmigrasi). “Semula MJP dibentuk oleh delapan orang, lalu pda perkembangannya, bertambah satu orang. Kini, kami masih membuka pintu teman-teman alumni lain ikut bergabung,” tambah Anton.

MJP dibesut oleh delapan orang alumni, yang nota bene berbasic  IPA dan non guru. MJP dibentuk tahun 2014, untuk menjadi sebuah badan usaha. Cita-cita itu berani diniatkan mengingat para pendiri MJP memiliki multidisiplin ilmu, yang dianggap cukup potensial.

“Meskipun MJP nantinya menjadi badan usaha, namun tidak akan ngoyo mencari profit. Tujuan utamanya sebagai wadah silaturahmi para anggotanya, yang tidak lama lagi akan memasuki purna bakti,” jelasnya.

Selain diniatkan menjadi badan usaha, MJP memiliki cita-cita jangka panjang, yaitu ingin ikut berpartisipasi dalam pembangunan Kabupaten Kulon Progo,  dalam bentuk apapun. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.