Belajar Lugu dari Kadilangu-6: Sumur Sumber Karomah

oleh -296 Dilihat
oleh

Keberadaan sumur peninggalan Sunan Kalijaga, sudah pasti tidak bisa dilepaskan dengan peran Masjid Sunan Kalijaga. Karena sumur itu tempat wudhu para wali yang akan shalat di masjid tersebut.

Masjid ini, adalah tempat ibadah peninggalan pribadi Kanjeng Sunan Kalijaga. Ciri khusus masjid ini adalah atapnya bersusun tiga dan terbuat dari kayu. Hingga kini pun, bentuk itu masih dipertahankan.

Menurut cerita para tetua, atap masjid yang bersusun tiga memiliki makna khusus. Susun tiga melambangkan arti iman, Islam, dan ikhsan. Iman berarti kepercayaan, keyakinan sepenuhnya dalam hati, mengikrarkan dengan lisan, serta mengamalkannya dengan tindakan, terhadap segala yang diajarkan Rasulullah Muhammad saw.

Adapun ikhsan yaitu perbuatan baik kepada semua umat manusia sebagaimana diajarkan Islam. Adapun Islam berarti penyerahan hati, diri, dan jiwa secara tulus kepada Allah swt. Hingga kini masjid peninggalan salah satu Wali di Demak itu masih dalam bentuk aslinya.

Ciri khas lainnya, di atas pintu masuk masjid terdapat tulisan kaligrafi Arab berbahasa Jawa.  Bunyinya, “Punika titi mongso adhegipun masjid ngadilangu hing dino Ahad Wage tanggal 16 Dzulhijjah tahun tarikh Jawa 1456“.

Tempat ibadah peninggalan wali itu sudah beberapa kali diperbaiki. Karena itu, bagunan peninggalan Sunan Kalijaga itu masih terawat baik. Dulu memang masih berupa mushala kecil yang dibangun sekitar 1532 M. Jadi usia Masjid Sunan Kalijaga itu lebih tua dibandingkan usia Masjid Agung Demak.

Banyak yang percaya, sholat di Masjid Sunan Kalijaga terasa berbeda. Mereka yang khusuk, seperti akan melihat cahaya yang indah. Entahlah, cerita itu benar atau sekadar dibuat-buat.(bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.