Kabupaten Kulon Progo yang memiliki 88 desa/kelurahan yang tadinya hanya memiliki 257 Posdaya kini telah bertambah 103 Posdaya menjadi 360 Posdaya. Sementara KAKB warung 115 dan jumlah KAKB ekonomi produktif sebanyak 84.
”Dari ratusan Posdaya Binangun ini, diharapkan semakin mantap dan mandiri dengan adanya warung-warung Posdaya. ”Dengan terbentuknya Posdaya yang disertai pembentukan kelompok-kelompok keluarga binangun akan membantu upaya pembangunan Pemerintah Daerah Kulonprogo menuju pencapaian tujuan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Dari Sini Awal Perkembangan Posdaya di Kulon Progo, karena tidak ada yang menyangka bahwa belakangan Kecamatan Pengasih yang memiliki luas wilayah 6,166.468 ha dan secara administratif terbagi atas tujuh Desa, 78 Dusun dan 360 RT bakal menjadi pusat perhatian nasional bahkan dunia.
Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) berkembang di wilayah berpenduduk 45.514 jiwa dan tercluster dalam 13.467 keluarga tersebut tahun 2008 lalu, dari tahun ke tahun ke tahun telah tumbuh dan berkembang secara pesat.
Bukan hanya dari sisi kuantitas, tetapi juga kualitas dan ragam kegiatannya. Dari sisi kuantitas, bila awalnya di tahun 2008 baru terbentuk 21 Posdaya, tahun 2009 telah berkembang menjadi 60 Posdaya, dan tahun 2010 berkembang lagi menjadi 100 Posdaya dengan rincian: Desa Tawangsari 14, Karangsari 18, Margosari 10, Kedungsari 11, Pengasih 18, Sendangsari 14, Sidomulyo 15. Total anggotanya sekarang ini mencapai 1.902 keluarga.
Kualitas dan ragam kegiatannya, Posdaya di wilayah Kecamatan Pengasih terus meningkat seiring dengan semakin intensifnya pembinaan, penyuluhan dan pelatihan pihak-pihak yang berkompeten dalam hal ini Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST), Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Damandiri), Tim Pendamping Posdaya Kecamatan Pengasih dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
Di tahun 2008 fokus kegiatan masih sebatas pertemuan rutin, pelatihan ketrampilan (pembuatan susu jagung, criping gedebog pisang, sirup dari kulit pisang dan pembuatan asesoris hantaran kue) kegiatan simpan pinjam (pra koperasi) serta pembinaan di lima bidang (kewirausahaan, kesehatan-KB, pendidikan, lingkungan hidup dan mental spiritual).
Di tahun 2009 selain pertemuan rutin dan kegiatan simpan pinjam berkembang gerakan penggunaan bahan lokal sebagai penjabaran dari Instruksi Bupati No 1 Tahun 2009, kegiatan studi banding pengelolaan sampah di Serut Palbapang Bantul dan di Sukunan Gamping Sleman yang difasilitasi Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kabupaten Kulonprogo, kegiatan penanaman buah-buahan untuk menunjang pemanfaatan pekarangan sebagai taman gizi yang difasilitasi Dinas Pertanian dan Kehutanan, dan penyuluhan tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) oleh TP PKK, Dharmawanita, Puskesmas, RSUD Wates dan Kecamatan.
Di tahun 2010 ini telah dikembangkan pula Perpustakaan Keliling dengan fasilitas motor pintar dari Kantor Perpustakaan dan gerakan menabung ke seluruh anggota Posdaya dan warga Kecamatan Pengasih.(bersambung)