Bela Beli-56: Masyarakat Makin Peduli Lingkungannya

oleh -314 Dilihat
oleh

Forum Posdaya mengkampanyekan gerakan penggunaan bahan pangan lokal sebagai penjabaran dari Instruksi Bupati Kulonprogo No 1 Tahun 2009. Melakukan kegiatan studi banding pengelolaan sampah di Serut Palbapang Bantul dan di Sukunan Gamping Sleman yang difasilitasi Kantor Lingkungan Hidup (KLH).

Kegiatan lain berupa penanaman sayuran dan buah-buahan. Hal itu dilakukan untuk memanfaatkan pekarangan sebagai taman gizi. Kegiatan itu difasilitasi Dinas Pertanian dan Kehutanan. Sedangkan penyuluhan tentang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) TP PKK, Dharma Wanita, Puskesmas, RSUD Wates dan Kecamatan.

Tahun 2010 dikembangkan Perpustakaan Keliling dengan fasilitas Motor Pintar dari Kantor Perpustakaan.  Gerakan Menabung kerjasama dengan PNPM Mandiri Pedesaan ke seluruh anggota Posdaya dan warga Kecamatan Pengasih.

Tahun 2010 berdiri Pusat Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan (Pusbangdiklat) Posdaya. Wadah yang dibentuk atas dasar kebutuhan akan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia pelaku Posdaya. Secara personal maupun komunal dalam melakukan sebuah gerakan sosial melalui pemberdayaan keluarga. Sebanyak 100 Posdaya di Kecamatan Pengasih menjadi pusat belajar.

Pusbangdiklat Posdaya yang pertama di Indonesia. Banyak kegiatan yang dilakukan di antaranya Pelatihan Koperasi Tanggung Renteng, Pelatihan Manajemen Teknis Simpan Pinjam kerjasama dengan Bank Bukopin.

Posdaya di Kecamatan Pengasih diawali sosialisasi Posdaya terhadap kurang lebih 60 warga.  Di Aula Kecamatan Pengasih, Kamis 7 Agustus 2008, saat itu Ketua Yayasaan Damandiri menjelaskan tentang apa itu Posdaya, latar belakang pendiriannya, cakupan/lingkup kegiatan, tujuan dan segala sesuatu yang terkait dengan Posdaya.

Sejak sosialisasi di tingkat kecamatan dilanjutkan pencanangan Posdaya Bupati Kulon Progo bersama Ketua Yayasan Damandiri di Kaliagung Sentolo Sabtu, 9 Agustus 2008 lalu. Kecamatan Pengasih menjadi salah satu pilot projek pengembangan di Kulon Progo.

Masyarakat Kecamatan Pengasih bersemangat mengikuti program dan kegiatan Posdaya. Mereka sadar manfaat yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan Posdaya. Kegiatan gotong royong dan kerja bakti pun kembali marak. Sebelumnya gotong royong sempat memudar.

Masyarakat Pengasih semakin peduli terhadap kualitas lingkungannya. Bukan hanya lingkungan fisik yang dibuktikan dengan terpeliharanya kebersihan lingkungan dan dimanfaatkannya pekarangan untuk tanaman ekonomi produktif. Juga lingkungan non fisik yakni peningkatan kualitas hubungan antar anggota masyarakat.

Orang tua semakin sadar akan tugas dan kewajibannya. Mereka berusaha memantapkan kembali fungsi-fungsi keluarga. Dimulai dari fungsi keagamaan, sosial budaya, cinta kasih, melindungi, reproduksi, sosialisasi dan pendidikan, ekonomi hingga fungsi pembinaan lingkungan.

Seluruh anggota keluarga makin sadar akan pentingnya merawat dan memenuhi kebutuhan gizi anak sebagai calon generasi masa depan bangsa. Hal ini tentu tidak lepas dari ragam program dan kegiatan yang dikembangkan Posdaya yang semakin lengkap.

Keberhasilan penumbuhan dan pengembangan Posdaya di Kecamatan Pengasih ternyata telah menarik perhatian Pemerintah Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat untuk melakukan studi banding. Wakil Walikota Bekasi berkunjung ke Kecamatan Pengasih Rabu, 5 November 2008. Kunjungan dilakukan di Posdaya Yasmina sebagai salah satu Posdaya terbaik di Kecamatan Pengasih di Pondok Pesantren Al Manar.(bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.