Kemarin, Sabtu malam Ahad, 8 September 2018, upacara mapak tanggal 1 Suro, digelar. Ini Upacara ritual methuk 1 Suro yang keramat. Yang punya gawe, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta melalaui Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo.
Bertempat di Pasar Ikan Nanggulan, ritual diisi dengan wayangan. Sementara lakon yang dipilih Anoman Mukswo. Dalang yang ngayahi jejibahan adalah Ki Suranto Hadi Sucipto yang asli Sukoreno Sentolo, Kulon Progo.
Berdasar keterangan Kepala Desa Tanjungharjo, Untung Sanyoto, tradisi ini digelar oleh warga Desa Tanjungharjo. Sudah bertahun-tahun, setiap menjelang tanggal 1 Suro selalu diadakan tirakatan untuk menjemput bulan sakral itu.
“Tradisi adat methuk 1 suro punika, diadani dening warga Tanjungharjo sampun makaping-kaping. Adad saben cekap jagongan, kanthi rialatan, gandheng ing tahun punika pikantuk program saking Dinas Kebudayaan DIY, lumantar Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, pramila kanthi gelar ringgit purwo,” jelasnya.
Lebih jauh Pak Kades menjelaskan, biasanya tradisi methuk 1 suro warga masyarakat di Tanjungharjo menyelenggarakan dengan cara tirakatan semalam suntuk. Memohon do’a kepada Tuhan agar hidupnya diberi keselamatan kesejahteraan dan apa yang diharapkan bisa terkabul.
Ritual mapak 1 Suro mendapatkan apresiasi dari Camat Nanggulang, Duana Heru S. Pak Camat menyambut baik tradisi yang digelar oleh warga Tanjungharjo. Menurutnya, tradisi-tradisi yang positif perlu dilestarikan dengan harapan orang Jawa bisa terus nguri-uri tradisi jawa yang sudah mengakar. Jangan sampai wong Jawa justru berkiblat pada seni seni asing. Dengan menyaksikan pagelaran wayang kulit ini bisa sebagai tontonan, tatanan dan tuntunan bersama. (yad)