Kabar duka dan mengagetkat Keluarga Sigit Susetyo Kepala Desa Tawangsari Pengasih Kulon Progo, tadi pagi Senin 24 Desember 2018 sekitar pukul 08.00 wib, mendapat berita dari keluarga yang di Banten menelpon kalau mertua meninggal lantaran korban tsunami selat sunda,
” baru tadi pagi jam 08.00 wib kurang lebih saya ditelpon sodara di Banten kalau mertua saya meninggal karena korban tsunami di selat sunda.” terang Sigit.
Sigit Susetyo menambahkan mertuanya, bernama Isti Widiasih usia 73 tahun warga Pedukuhan Seworan, Desa Triharjo, Kecamatan Wates meninggal akibat korban bencana tsunami di Selat Sunda Sabtu 22 Desember 2018 kemarin malam.
Mbah Isti saat itu berlibur bersama anaknya Puji Astuti, Arif Roikhan menantu dan tiga orang cucunya Fathatul Khanufa Jikan, Muhammad Ardhi Darmogo dan Hafiz Cahya Romadhon.
Untuk liburan mereka ke Pantai Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten dan menginap di salah satu hotel saat kantor Puji Astuti Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Serang sedang menyelenggarakan gathering.
Dari keluarga yang selamat Ardhi dan Hafiz hanya mengalami luka ringan, sementara Puji Astuti baru menjalani operasi limpa dan masih di rawat di ICU, sedangkan kondisi Arif dan Roikhan masih dalam perawatan karena mengalami luka benturan.
Korban tsunami diselat sunda Mbah Isti Widiasih atas kesepakatan keluarga dari Banten di bawa pulang ke Kulon Progo dan dimakamkan ke makam keluarga di Seworan Triharjo Wates Kulon Progo Yogyakarta. ( yah )