Silaturahmi yang digelar antara Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo dengan tokoh dan masyarakat Kulon Progo di perantauan, berlangsung gayeng. Sepanjang memberi sambutan hingga menanggapi banyak hal yang disampaikan warga, bupati banyak melemparkan guyonan.
Menurut Hasto, Paguyuban masyarakat Kulon Progo di perantauan, memiliki manfaat yang besar. Makanya, silaturahmi yang digagas Pemkab Kulon Progo, juga mempunyai faedah yang tidak sedikit. Apalagi, sifat silaturahmi yang bisa membuat panjang umur dan berlimpah rezeki.
Tidak kurang 75 paguyuban hadir dalam silaturahmi yan digelar di pendopo Anjungan DIY Taman Mini Indonesia Indah (TMII) itu. Dari jumlah itu, peserta yang mengikuti audiensi ini, mencapai hampir 200 orang. Sepanjang acara, yang dibuka sejak pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB itu, bupati banyak melempar guyonan segar, selain menanggapi hal-hal yang serius.
Bupati Kulon Progo berharap, paguyuban dapat membawa manfaat, terutama untuk urusan sosial. “Paguyuban lebih baik sifatnya umum karena melibatkan banyak orang. Karena kalau urusannya spesifik, misalnya urusan bisnis, malah susah. Lebih baik kegiatan sosial. Kegiatan kebudayaan juga baik. Kalau urusannya bisnis sebaiknya di luar paguyuban. Misalnya membuat koperasi,” kata Bupati Hasto.
Pak Bupati menegaskan, akan banyak perubahan tatanan sosial di Kulon Progo, menyusul dibukanya bandara di kawasan Temon. “Sebentar lagi juga ada sekolah pramugari. Sesok sikile disalepi, karang biasa menek wit kambil,” tambah bupati dengan semangat berkelakar.
20 Maret lalu, tambahnya, urusan pembebasan lahan bandara sudah beres semua. “Mangke menawai bade kondur mandap Kulon Progo. Kalau pagi masih momong cucu di Jakarta, jam tujuh sudah bisa angon wedus nang Temon,” katanya, lagi-lagi bercanda.
Sebelum mengakhiri sisi awal dialog, Bupati Hasto Wardoyo, seperti biasa mengajak tetamunya meneriakkan yel-yel khas Kulon Progo. “Bela Kulon Progo, beli Kulon Progo. Beli Kulon Progo, bela Kulon Progo,” ucap Hasto Wardoyo dengan semangat.(kib)