Sang Penangsang-5: Dihanyutkan diSungai Agar Selamat

oleh -404 Dilihat
oleh

Tersebutlah Desa Jipang. Inilah wilayah, yang  konon menjadi pusat Kadipaten Jipang-Panolan. Di kadipaten ini, Aryo Penangsang duduk bertahta sebagai penguasa yang dincintai.

Sebagai kadipaten, sejumlah daerah berada di bawah kendalinya. Antara lain Kabupaten Blora, Rembang, Pati, bahkan sangat mungin juga Jepara. Begitu besar pengaruh Jipang dan Penangsang, sehingga daerah-daerah bawahan sangat hormat.

Dalam sejarah konflik keluarga Demak Bintoro, posisi Aryo Penangsang sangat penting. Ada versi yang menyatakan bahwa ia merupakan sosok utama yang semestinya menjadi Raja Demak.

Penangsang adalah putra Pangeran Sekar Sedalepen. Berdasar urutan,  Pangeran Sekar adalah adik Pangeran Pati Unus yang menjadi Raja Demak kedua.

Dipati Unus meninggal saat tentara Demak berusaha mengusir Portugis di Malaka. Tahta semestinya jatuh kepada Pangeran Sekar. Tapi ramanda Arya Panangsang ini terbunuh, sehingga tahta digilir ke kerabatnya yang lain, bukan kepada Penangsang yang kala itu masih bayi.

Dalam persitiwa terbunuhnya Pangeran Sekar, putranya yang masih bayi, sengaja dihanjutkan di sungai, dengan tujuan agar tidak ikut binasa. Sementara Pangeran Sekar meninggal di sungai, sehingga namanya populernya adalah Pangeran Sekar Sedolepen.

Raja Demak selanjutnya adalah Trenggono, anak ketiga Raden Patah. Bayi Pangeran Sekar yang dihanyutkan di sungai ditemu Sunan Kudus, tersangkut atau temangsang di belukan. Karena itu, jabang bayi laki-laki itu diberi nama Aryo Penangsang.(bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.