Pangeran Nata Adiguna Mas’ud Thoyib Mengoleksi Keris Terpanjang

oleh -273 Dilihat
oleh

Suasana perayaan Ulangtahun Kota Sumedang, 21 April 2019 lalu, terasa berbeda. Kota tua peninggalan kejayaan keraton Sumedang itu,  berusia 441 tahun. Ada pesta besar yang ditandai dengan kirab budaya.

Ribuan orang tumpah ruah di sepanjang jalan, menyebut iring-iringan kirab yang mengah. Tajuk yang diusung juga tidak kalah gagah yaitu, Kirab Agung Panji dan Mahkota Kraton Sumedang.

Dan, yang paling menarik perhatian adalah munculnya kereta kencana yang membawa dua orang yang anggun berbusana adat. Yang satu adalah Sri Sultan Iskandar Mahmud Badarudin yang merupakan Ketua Umum Yayasan Raja dan Sultan Nusantara (Yarasutra).

Duduk di sebelah Sultan Mahmud Badarudin adalah Rulany Prameswari Silihwangi atau Ully Sigar yang merupakan trah Raja Sumedang. Ully Sigar adalah Ketua Presidium Masyarakat Cendikiawan Keraton Nusantara (MCKN) Pajajaran, Jawa Barat.

Nah yang menjadi pusat perhatian ribuan pengunjung kirab adalah keris yang ada di genggaman Ully Sigar bersama Sultan Mahmud Badarudin. Bukan sembarang keris, karena dua pusaka itu, menjadi  keris terpanjang.

Pemilik pusaka fenomenal luk 29 itu adalah  Pangeran Nata Adiguna (PNA) Mas’ud Thoyib Jayakarta Adiningrat. Dia adalah wakil dari Kedaton Nusantara Jakarta. sekaligus Sekretaris Jenderal Yayasan Raja dan Sultan Nusantara (Yarasutra).

Ini Keris terpanjsng. Namanya Kiai Nogo dan Singobarong. Keduanya pusaka koleksi  Kedaton Nusantara Jakarta. Pusaka tersebut saat ini di simpan di Kedaton Jakarta bersama pusaka lain, seperti Keris Tekuk Penjalin, Keris Pandawa Tentrem, Pedang Luwuk Naga Raja berhias emas mutu manikam yang pernah mewakili raja sultan Nusantara ke India.

“Ada bisikan gaib untuk mengawal Panji Kraton Sumedang, karena Energi Kraton Sumedang yang kuno dan Abadi. Energi kuno ini yang menarik, terutama Mahkota Binokasih,” jelas PNA  Mas’ud Thoyib Jayakarta Adiningrat usai mengikuti kirab agung yang kolosal di Sumedang.

Semenara itu sebagai pemegang dua pusaka itu, juga bukan orang sembarangan. Sultan Iskandar adalah Sultan yang eksis di zaman Now. “Beliau Punya energi tinggi, pusakanya banyak, salah satunya ada pusaka yg memancarkan warna sinar biru, saya pernah memegangnya. Sedangkan Yang Mulia adalah ibu suri, yang berhak memberi restu raja raja Sumedang berikutnya.  Bahkan Yang Mulia yang secara nasional membawa Panji Sumedang Larang ke Tingkat Nasional, Regional dan Internasional,” kata Pangeran Mas’ud.

Selain pemilik Kedaton Nusantara Jakarta, Pangeran Mas’ud adalah seorang budayawan kondang yang sangat serius melestarikan keraton-keraton Nusantara. Sudah sejak lama, ia melakukan banyak revitalisasi keraton-keraton dari seluruh Nusantara. Lewat Yarasutra, dihimpun raja-raja dan sultan yang jumlahnya cukup banyak dari seluruh Indonesia.

Koleksi pusaka yang dimiliki PNA Mas’ud Thoyib termasuk lengkap. Di Kedaton Nusantara Jakarta, juga banyak benda-benda dari masa lampau yang memiliki nilai sejarak tak ternilai. Mulai dari buku-buku kuno, hingga wayang raksasa, serta keris raksasa.(kib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.