Home / PMD / Mereka, Setelah Lulus SMA Negeri 1 Wates 39 Tahun Lalu…

Mereka, Setelah Lulus SMA Negeri 1 Wates 39 Tahun Lalu…

Reuni yang terasa penting, digelar alumni SMA Negeri 1 Wates. Sebab, dalam reuni ini, para alumni sudah terpisah oleh berbagai kesibukan dan tempat tinggal, selama hampir 40 tahun lamanya.

Oleh: Yatin Suwarno

Di hari ketiga Idul Fitri, silaturahmi diadakan di SMAN 1 Wates, kemarin siang, 17 Juni 2018. Yang hadir, terutama adalah lulusan tahun 1979, sehingga jika dihitung mundur dari 2018, sudah 39 tahun mereka meninggalkan bangku SMA.

“Ini menandakan bahwa kami memang generasi pensiun. Bagi yang bekerja di BUMN sudah pensiun tahun 2016 karena umurnya mulai masuk 56. Bagi yang bekerja sebagai PNS biasa rata-rata pensiun tahun 2018 ini  di umur 58.

Sedangkan yang bekerja sebagai guru pensiunnya tahun 2020. Terkecuali dosen yang pensiun rata-rata tahun 2025 di umur 65. Ada juga beberapa teman yang sudah pensiun selamanya, kembali ke Yang Maha Pencipta.

Acara rutin tahunan ini selalu diadakan di sekolahan, karena selain temu kangen dengan teman-teman SMA, sekaligus untuk bernostalgia ketika masih sekolah. Hadir sekitar 40 orang, dan dari tahun ke tahun sepertinya segitu, hambatannya adalah berbarengan dengan pertemuan trah keluarga.

Untuk menyalurkan hoby, ada orgent tunggal yang disewa. Ada lagu-lagu wajib yang dinyanyikan bersama, mulai dari lagu nasionalisme (Indonesia Raya, Tanah Airku), Kisah Kasih di Sekolah, lagu Kemesraan, hingga lagu perpisahan (Kapan-kapan).

Setiap reuni selalu bikin seragam, sepaya kelihatan enak juga untuk kenang-kenangan. Tahun 2018 ini hijau, tahun 2017 ungu, tahun 2016 merah. Menu yang dihidangkan selalu sederhana dan tradisional, misalnya geblek, tempe benguk sengek, rebus-rebusan, dsb. Hal ini selain mengurangi kolesterol juga murah meriah.

Acara cukup meriah, ada tausiah singkat yang disampaikan oleh ustad H Anshori. Selain itu, ada gagasan bagaimana kita bisa memberdayakan masyarakat sesuai bidang kita masing-masing. Gagasan itu disampaikan oleh Drg. Retno Nurmawati.

Usul disambut baik oleh teman-teman lain seperti Mirah Wijayanti, Aris Widiantoro, Joko Budiarto, dll. Ini suatu gambaran, bahwa setelah pensiun, ternyata teman-teman masih memikirkan nasib warga Kulon Progo.(*)

About redaksi

Check Also

Jasa Raharja DIY Sinergitas Kemitraan dalam Kerjasama pelayanan santunan di RS Panti Rapih

Yogyakarta,kabarno.com – PT Jasa Raharja Cabang D.I Yogyakarta terus meningkatkan kualitas diri pegawai dalam rangka …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *