Jos Tenan, Menang Nang Jogja, SMP 1 Pangudiluhur Kalibawang Berlaga di Jakarta

oleh -298 Dilihat
oleh

Dan, akhirnya, SMP Pangudiluhur I Kalibawang, menang. Berlaga di Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan (LCCK) di tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), SMP  Pangudiluhur I, menyisihkan tiga SMP lainnya, tadi pagi, Kamis, 5 Juli 2018.

Sadikan, S.Pd, M.Pd, Kepala Bidang Pelestari Warisan Nilai Budaya dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, merasa tidak sia-sia menyiapkan SMP Pangudiluhur untuk berlomba di Jogja.

Setelah menang di Lomba Cerdas Cermat Kebudayaan yang digelar oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY ini,  SMP Pangudiluhur I Kalibawayng akan mewakili Jogjakarta di tingkat nasional. Menurut rencana LCCK akan diselenggarakan di Jakarta, Agustus mendatang.

“Tidak sia-sia kami mendampingi anak anak SMP Pangudiluhur 1 Kalibawang. Terharu bisa membawa nama baik Kabupaten Kulon Progo,”  kata Sadikan yang merasa sangat bangga karena Kulon Progo mewakili DIY di tingkat nasional.

Menurut Kepala Bidang Pelestari Warisan Nilai Budaya dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, SMP Pangudiluhur 1 memang pantas menang. Juga, mewakili Daerah Istimewa Yogyakarrta. Sebab, dari awal sudah kelihatan kualitasnya.

Tadi pagi, bertempat di Gedung Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY, SMP Pangudiluhur I Kalibawang mampu menggungguli lawan-lawannya dengan nilai tertinggi, 2.450. Sementara juara kedua, SMP 5 Jogjakarta dengan nilai 2.300, disusul SMP 1 Pundong dengan nilai 1.500.

Selanjutnya, siswa-siswi SMP Pangudiluhur I Kalibawang, akan menyiapkan diri menuju Jakarta. Lawannya dari seluruh Indonesia, sehingga membutuhkan persiapan mental yang besar. Sebelum berangkat ke Jakarta pada bulan Agustus, menurut Sadikan, semua akan dikarantina selama 6 hari oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY.

Sadikan berharap, seni dan budaya harus seimbang, jadi ke depan para siswa baik ditingkat SD, SMP maupun SLTA tidak hanya mendapatkan pendidikan sejarah saja. Namun juga diberi pelajaran di lapangan, khususnya yang di pelajaran tidak ada, seperti tempat-tempat wisata bersejarah di Kabupaten Kulon Progo. (yad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.