Pasar Jombokan Ing Dino Isuk

oleh -644 Dilihat
oleh

Injing niki kroso adem njekutt. Ini karena musim kemarau yang membawa mongso bediding. Musim kering antara bulan Mei sampai September, tlatah Jombokan alias Jombokarto hawanya terasa dingin.

Seperti biasa isuk iki kulo nganteraken mbakyu kulo ndugeke ten pasar blonjo. Dengan pit motor kulo jalanaken rindik-rindik. Sebentar saya udah sampai, karena jarak rumah dengan pasar hanya 300 meter.

Pagi ini, Pasar Jombokarto sudah banyak motor diparkir. Sementara motor lain, nampak berlalu lalang datang dan pergi. Bak tawon keluar masuk sarangnya.

Pasar Jombokarto pasarannya tiap hari. Itu terjadi sejakĀ  tidak beroperasikanya Pasar Siluwok yang dijadikan satu di Pasar Jombokarto. Tetapi ramai-ramainya pasar pas pasaran Pon dan Kliwon. Karena pasaran Wage, Legi, Paing, ada pesaing. Pasar lain yang juga buka, yaitu Pasar Cikli yang jaraknya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 600 meter.

Tapi hari ini, pasar nampak ramai. Paling ora, bisa dilihat dari depan parkir saja sudah terlihat banyak. Semua pedagang di depan pasar juga buka. Ada pedagang bakso, bubur ayam dan yang lainnya.

Pedagang-pedagang itu agak tak terlihat, karena tertutup motor parkiran motor. Tapi pembelinya, nampak berlalu-lalang. Belum lagi yang di dalam pasar, wah nampak regeng.

“Ayo pulang, udah selesai pasarnya,” tepuk mbakyu saya. Setelah beberapa saat saya termenung, melihat kemajuan pasar Jombokarto yang begitu pesat. Saya pun langsung menstater motor pulang.(maspriyo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.