Alumni SMEA YPKK Bendungan, Wates, Kulon Progo menggelar Reuni Akbar lintas angkatan. Maka kemeriahan terjadi, di Gedung Kesenian Wates, Sabtu pagi hingga siang, 16 Juni 2018.
Hadir Pak Bambang, sesepuh sekaligus pendiri yayasan. Juga para guru dan karyawan, serta alumni tahun 1984 sampai sekarang. Tak kurang dari 450 orang alumni dan keluarga hadir pada acara ini.
“Kami bersyukur sekali, berkat kemajuan teknologi, khusuanya WA, kami sangat dimudahkan dalam menjalin komunikasi. Dan ini semua tentu berkat ridho Allah SWT,” ungkap Sunaryo selaku Ketua Panitia Penyelenggara.
Tujuan reuni, lanjut sunaryo, adalah pertama, untuk melestarikan tradisi silaturahmi dan meningkatkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Kedua, diharapkan para alumni bisa berkontribusi dalam memajukan kembali kejayaan sekolah. Hal ini penting karena tanpa adanya dukungan alumni, dalam kehidupan yang semakin kompetitif ini, berat bagi sekolah untuk memajukan sendiri.
“Kami telah mengajak kawan-kawan alumni untuk menyisihkan sebagian rejeki sebagai infaq dan sodaqoh untuk anggota alumni yang layak disantuni,” ungkap Sumarno saat diwawancarai di sela-sela kesibukannya memastikan kelancaran jalannya acara.
Pada kesempatan ini, Drs. H. Agus Riyanto, M.Pd selaku Ketua Bakor PKP Jakarta, juga diberi kesempatan menyampaikan sambutannya. Pada kesempatan itu, Pak Agus yang juga seorang pendidik menyampaikan salam dan ucapan selamat dan sukses atas terselenggaranya acara tersebut.
Disamping memperkenalkan eksistensi, serta visi-misi Bakor PkP, Haji Agus juga menyammpaikan konsep Gerakan Seruan Sadar Bangun Kulon Progo (Sesaba Kulon Progo) yang sedang dipersiapkan teknis operasionalnya.
Agus berharap agar sinergitas antara alumni SMEA YPKK dan alumni sekolah-sekolah lain serta paguyuban desa di bawah Koordinasi Bakor PKP semakin maksimal dan memberikan berkah bagi masyarakat Kulon Progo.
Apa yang sudah dilakukan oleh alumni SMEA YPKK berupa tradisi pulang kampung, peduli terhadap anggota alumni dan memberikan dukungan terhadap kemajunan sekolah adalah bagian dari konsep Gerakan Sesaba Kulon Progo.
Agus kemudian mencontohkan, para alumni SMA 1 Wates 1983 sampai hari ini sudah berkontribusi dalam program bedah rumah di 7 titik. Sebagai alumni SMA 1 Wates, Agus juga menggalang banyak kegiatan lain.
“Contoh lain bentuk gerakan SESABA KP, dilakukan oleh Bapak Supardiyo, salah satu pengurus Bakor PKP, yang berdinas di Kementrian ESDM. Saat ini sedang mengawal permohon Pemda Kulon Progo kepada pemerintah pusat berupa bantuan penerangan listrik tenaga surya di 550 titik,” kata Ketua Bakor PKP.
SMEA YPKK Bendungan, termasuk sekolah kejuruan yang terpandang. Berdiri 20 Juli 1981, penggagasnya adalah Suparno, A.S. Karji, RYB. Bambang Oentoro, Samadi, Y. Sutardjo, Djamin Isnanto, dan Prayogo.
Pertama dibuka, namanya adalah SMEA Progo. Tapi selanjutnya diubah menjadi SMEA YPKK, sesuai nama yayasan yang menaunginya: Yayasan Pendidikan Kejuruan dan Keterampilan, yang selanjutnya sesuai kebijakan pemerintah, resmi bernama SMK YPKK 1 Kulon Progo. (mg)