Kulon Progo, KABARNO.com : 332 jamaah haji asal kabupaten Kulon Progo sedianya berangkat dari Masjid Agung Kulon Progo ke Asrama Haji Donohudan Rabu (21/5/2025) besok. Menurut jadwal, jamaah akan berkumpul di Masjid Agung Wates mulai pukul 07.30 kemudian berangkat menuju asrama haji pukul 10.00 dan diperkirakan tiba di Donohudan pukul 13.00.
Namun, ada dua jamaah haji terdaftar dalam Kloter 68 SOC asal Kabupaten Kulon Progo mengundurkan diri, sehingga tinggal 330 jamaah haji yang akan berangkat ke tanah suci.
Kepala Kantor Kementrian Agama Kulon Progo, Wahib Jamil menjelaskan dua jamaah haji yang mengundurkan diri yaitu Siti Anisah warga Ngaglik, Pagerharjo, Samigaluh alasannya menunggu dan merawat suaminya yang baru sakit di rumah sakit dan Sumardiyana warga Bleberan, Banaran, Galur, Kulon Progo dengan alasan sedang sakit di rumah sakit.
Sesuai sistem yang ada kedua jamaah haji yang mengundurkan diri ini akan mengikuti aturan berangkat haji tahun depan.
“Karena yang bersangkutan mengundurkan diri tentu tidak mengharap berangkat di tahun ini sehingga nanti akan masuk pada aturan di tahun 2026,” terang Wahib Jamil di Komplek Pemkab Kulon Progo, Selasa, (20/5/2025)..
Koper jamaah haji juga sudah dikumpulkan mulai kemarin. Penyerahan koper ke asrama haji akan dilakukan tim panitia penyelenggara haji daerah Kulon Progo hari ini.
Wahib Jamil berharap semua keluarga, para jamaah haji senantiasa untuk mendukung melakukan persiapan keberangkatan dan pelaksanaan ibadah haji sebaik-baiknya. Pemerintah pun berikhtiar untuk memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh jamaah haji 2025. Kemenag Kulon Progo juga selalu terbuka siap membantu keluarga dan jamaah haji.
“Apabila ada hal keperluan spesifik dari keluarga bisa berkomunikasi dengan Kantor Kemenag Kulon Progo untuk bisa mendapat penjelasan, arahan bahkan dibantu komunikasi berbagai pihak,” imbuh Jamil.
Ditambahkan Wahib Jamil, secara umum kondisi 330 jamaah haji asal Kulon Progo yang akan berangkat besok dalam kondisi sehat.
“Insya Allah kondisi baik sehat walaupun juga ada yang lansia, karena rata-rata 75 persen usia lansia. Namun tidak perlu khawatir karena tentu dari panitia akan terus melakukan pemetaan, pendampingan dan sekaligus untuk senantiasa mengambil prioritas dalam pelaksanaan kegiatan peribadatan,” pungkas Wahib Jamil. (Wur)