Sejak tadi pagi, tidak kurang 76 orang bertanding bulutangkis. Tentu saja, ini bukan pertandingan biasa-biasa saja. Acara yang resminya untuk memeriahkan perayaan Kemerdekaan itu, digelar dengan protokol Kesehatan yang ketat.
Empat lapangan dimainkan secara sekaligus dengan hanya para pemain yang ada di arena. Sementara pemain lain yang belum mendapat jadwal tanding, tidak boleh datang, apalagi masuk ke arena pertandingan. Para penonton juga dibatasi, jadi benar-benar memakai skema jaga jarak.
Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan, Sumarjono, membuka secara resmi event yang juga disebut Sahabat Ngopi-NKS Open ini. Tamplekan kok pertama yang diterima oleh Mbah Busro, menandai gelaran divisi olahraga dan pemuda Sahabat Ngopi.
“Ini memang olahraga yang agak berbeda. Tidak boleh ada keramaian sama sekali. Bahkan kita juga sewa lahan parkir khusus agar tidak terjadi kerumunan di depan arena pertandingan,” kata Heri Rudi Atmoko, Wakil Ketua Panitia yang terlihat sangat sibuk mengatur agar standar Kesehatan antisipasi Covid 19, benar-benar dijalankan.
Selesai pembukaan, partai pertama menampilkan Pak Jono yang berpasangan dengan Pak Tarto mendapat lawan kuat dari Mbah Alimonsa yang berpasangan dengan Mbah Busro. Pada kesempatan ini, Pak Jono dan Pak Tarto memenangi pertandingan. Tapi rupanya, langkah dua alumni SMAN 1 Wates ini, terhenti pada babak berikutnya.
Meski dibatasi aturan jaga jarak, menurut Mbah Alimonsa, event ini sukses sekaligus menyenangkan. Antusiasme tidak hanya terlihat dari peserta yang langsung memenuhi target 75 orang pada perndaftaran hari pertama, tapi juga dukungan dalam berbagai bentuk.
Antusias sangat luar biasa dari peserta dan dari sedulur Sahabat Ngopi. Tanpa diminta makanan dan minuman dibawakan oleh sedulur-sedulur untuk peserta. Ada yang bawa air mineral lima dus, kopi botol dua dus, kopi susu dua dus, ada apem, buras, dan masih banyak lagi.
“Terimakasih NKS, Bunda Warjinem yang rawuh pagi-pagi sekali, Mbak Rusmiatuun, Garudafood, Mbak Wulan kwetiu, Bu Estu yang apem bikinannya langsung ludes. Mbah Busro sampai nangis terharu saat memberikan sepatah kata sebelum acara pertandingan dimulai. Ini adalah bagian dari kekompakan warga Kulon Progo yang disatukan oleh Sahabat Ngopi,” kata Mbah Yatno Alimonsa.
Sementara itu, Bunda Warjinem yang selalu mendukung aktivitas Sahabat Ngopi, mengaku bangga dengan kekompakan warga Kulon Progo di perantauan.
“Yang bisa kami persembahkan hanyalah segelintir menir Jika dibanding dengan keringat anak-anakku yang bertanding penuh semangat juang, penuh keakraban, gelak tawa menggoda lawan dengan pesona permainan yang sangat trampil, kuat, mengucur tetesan keringat tak bisa terbalas oleh kami yang hanya bisa mempersembahkan doa dan senyum senang haru bangga. Sangaaat Suka Cita Anak-anakku untuk meraih prestasi, persahabatan, persaudaraan. Pupuk lah terus kariermu. Teruslah bangun persahabatan perdamaian menuju cita cita bersama seindah deretan ikatan Pelangi yang membuat Indahnya Dirgantara di Angkasa,” kata Bu War.
Selain makanan yang berlimpah, para peserta dan penonton juga disiplin. Mereka selalu memakai masker, bahkan saat bergaya di depan kamera. Meski panitia sudah menyediakan handsanitizer, semua yang datang, membawa cairan pembersih yang bisa mengantisipasi virus Corona.
Sepanjang pagi hingga petang, seluruh peserta sudah bertanding. Ada yang serius bermain karena memang sudah sering latihan, tapi banyak juga yang masuk ketegori partai dagelan. Bermain sekadar untuk guyup-guyup.
“Besok, setelah peringatan Detik-detik Proklamasi, kita akan mainkan partai semifinal. Pasti lebih seru,” kata Pakde Busro Khalim, Ketua Panitia Sahabat Ngopi-NKS Open yang digelar secara berbeda di tengah pandemi Corona.(pitu)
Sungguh perayaan kemerdekaan yang akan sangat diingat oleh semua warga Kulon Proga di Jabotabek, baik oleh para pemain, panitia, juga supporter. Dirgahayu RI 75th. #covid19#Merdeka!!!