Siti Maryam: Berkarya adalah Bagian dari Ibadah

oleh -864 Dilihat
oleh

Ia aktif di banyak kegiatan. Tapi tak  membuat Siti Maryam Salim lelah untuk terus berkarya. Mulai dari mengisi pengajian, hingga memimpin yayasan pendidikan. Semua dilakukan dengan sepenuh hati, karena dimakai sebagai bagian dari ibadah.

Siti Maryam Salim, SPdI juga peduli pada pemberdayaan perempuan.  Tokoh masyarakat di Bekasi ini, sudah sejak lama, memperjuangkan perempuan yang harus berdaya. Misalnya saja, perjuangannya dilakukan sejak menjadi Ketua Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Zaidah Humairah Bekasi.Usaha itu, menurutnya, perlu dilakukan untuk membantu kaum perempuan. Memajukan perempuan akan sama halnya dengan membangun masyarakat dan bangsa secara bertingkat. Dimulai dari lingkup terkecil dalam keluarga perempuan berperan dalam memajukan keluarga, meningkat ke masyarakat dan lingkup yang lebih luas.

Ke depan UKM yang dipimpin mulai pula membentuk semacam lembaga simpanan di bidang koperasi. “Keberadaan lembaga simpanan koperasi itu bertujuan memberi perlindungan bagi nasabah koperasi,” ujar Kepala Sekolah TK T Zaid bin Tsabit ini..

Dia mengundang investor masuk menanamkan modalnya, sehingga menjadi sumber pembiayaan yang efektif bagi koperasi karena tidak mengenal dana hibah dan modal penyertaan. “Selain itu, banyaknya praktik rentenir, akan diminimalisasi oleh lembaga yang ia dirikan,” ujarnya

Saat ini masyarakat yang tergabung menjadi anggota sudah mulai banyak, terutama kaum perempuan. Umumnya mereka memiliki usaha kecil di rumah sehingga memungkinkan mengambil pinjaman, meski belum banyak sehingga dapat membantu memutar usaha lebih lancar.

Koperasi juga sudah menerapkan sistem bagi hasil sehingga memberikan kenyamanan masyarakat  muslim sekaligus menghindarkan dari sistem riba. “Yang pasti ini sudah jadi fokus, bahwa ada amanat membentuk lembaga koperasi simpan pinjam sehingga anggota memperoleh dukungan dana,” jelasnya.

Selain memberdayakan perempuan lewat UKM, Siti Maryam juga sudah lebih 15 tahun mendirikan Taman Kanak Kanak Islam Zaid bin Tsabit. Ini adalah lembaga pendidikan alternatif bagi anak-anak keluarga muslim. TK ini berusaha mengembangkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman.

Pendidikan sebagai investasi masa depan membutuhkan dukungan semua pihak. Selain pemerintah, masyarakat dituntut berperan serta. Demikian halnya dengan kalangan dunia usaha sehingga terbangun sinerji yang baik. Hal itu diperlukan mengingat pendidikan membutuhkan investasi yang besar. (mg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.