Gubernur DIY Lantik Kepala Dinas Perhubungan DIY, Prioritas Urusi Eks Parkir ABA

oleh -86 Dilihat

Yogyakarta , KABARNO.com : Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X melantik tiga Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemda DIY di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (21/04/2025).

Ketiga Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Pemda DIY yang dilantik ialah Chrestina Erni Widyastuti yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bandiklat DIY, kini menjadi Kepala Dinas Perhubungan DIY. Kemudian Amin Purwani dari jabatan sebagai Kepala BKD DIY, dilantik menjadi Kepala Bandiklat DIY. Selanjutnya, Hari Setiawan yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Biro Hukum Setda DIY, kini menjadi Kepala BKD DIY.

Kepala Dinas Perhubungan DIY, Chrestina Erni Widyastuti yang ditemui usai pelantikan mengatakan, dengan dirinya dilantik pada jabatan baru, tentu ia harus sudah siap dengan dampaknya, termasuk menyelesaikan persoalan yang ada terkait OPD baru yang dipimpinnya. Diakui Chrestina, persoalan penataan kantong parkir Abu Bakar Ali menjadi agenda terdekat untuk segera diselesaikan.

“Kami sadar, salah satu tujuan pengisian jabatan ini untuk mempercepat penyelesaian terkait Abu Bakar Ali. Tentu kami akan berkoordinasi terlebih dulu, dan mendengar bagaimana arahan pimpinan, baru bisa atur strategi lebih lanjut agar ada percepatan penyelesaian. Semoga kami bisa terus amanah mengemban tugas di OPD yang baru,” katanya.

Sementara itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan pengambilan sumpah pejabat Pimpinan Tinggi Pratama ini adalah wujud keberlanjutan estafet kepemimpinan, sekaligus upaya memastikan kesinambungan dan daya tanggap roda pemerintahan terhadap perubahan zaman. Proses ini bukan hanya seremonial tetapi menjadi tonggak dalam menghadapi tantangan global dan nasional yang semakin kompleks.

“Di sisi lain, regenarasi adalah pintu pembuka kesempatan bagi talenta terbaik untuk unjuk kerja. Harus pula dipastikan karena jangan sampai individu yang kapabel justru tertinggal oleh sistem seleksi yang tidak akomodatif, karena birokrasi masa kini menuntut keadilan seleksi. Dan meritokrasi sebuah ekosistem, hanya akan bertahan jika dibangun dengan integritas dan objektivitas,” ungkap Sri Sultan.

Bagi para pejabat yang dilantik, Sri Sultan pun menegaskan, mereka bukan sekedar kepala OPD, tetapi seorang pemimpin sekaligus manager. DIjelaskan Sri Sultan, dalam perspektif global saat ini, kepemimpinan menjadi penentu efektivitas dan inovasi. Sedangkan sisi manajerial menjadi pendorong efisiensi dan ketepatan sasaran.

“Seorang pemimpin bekerja melahirkan filosofi, visi, dan sistem nilai yang transformatif. Sementara manajer, menyusun strategi struktur dan eksekusi yang presisi. Kedua peran ini harus menyatu dan melekat dalam satu sosok yang mampu menjawab tantangan zaman,” imbuh Sri Sultan.

Sri Sultan menambahkan, dalam melaksanakan misi Pancamulia DIY, para pejabat ini harus mampu menyusun arah strategi pembangunan. Dalam pelaksanaannya pun dibutuhkan model silang OPD, baik di level provinsi maupun kabupaten/kota. Strategi silang OPD ini menjadi penting karena saat ini sedang memasuki era kolaborasi dan konvergensi.

“Program-program harus dibangun dengan semangat koordinasi, integrasi, dan sinergi, lengkap dengan petunjuk pelaksanaan yang sederhana, namun berdampak luas. Bangunlah kapabilitas pribadi agar berbanding lurus dengan kapasitas organisasi. Karena hari ini kita sedang mengelola harapan rakyat dan menjawab masa depan yang penuh tantangan,” kata Sri Sultan. (Wur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.