Silaturahmi Ikatan Keluarga Banaran, Bantarjo (IKABARATA) Banguncipto, Sentolo, Kulon Progo dihadiri ratusan warga Sentolo dari seluruh Jabodetabek, di kawasan Petukangan, Jakarta Selatan, Minggu, 22 Juli 2018.
Sesepuh Ikabarta, H Sarjo Hariyanto, Djumari Basim, dan Supardiyo, terlihat menyambut Sesepuh Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP), Supandoyo dan Sekretaris Umum Bakor PKP, Agus Triantara.
“Kali ini memang sengaja digelar di ndalemnya Pak Sarjo, karena biar lebih akrab. Biasanya yang datang lebih meriah karena digelarnya di gedung. Tapi selain karena menghormati permintaan Pak Sarjo, juga mengharai Pak Sampurno, sesepuh Ikabarata yang sedang gerah. Jadi silaturahmi ini dibuat sederhana,” jelas Supardiyo, salah satu tokoh Ikabarata yang juga pengurus Bakor PKP.
Ikabarata adalah paguyuban yang termasuk tua di Kulon Progo, karena sudah dirintis sejak tahun 70an. “Ini memang masih satu trah semua. Ikabarata itu ibarat induk bagi tujuh paguyuban yang ada di Sentolo. Nah tiap-tiap paguyuban terdiri dari rayon-rayon. Jadi kalau ngumpul semua yang bisa ribuan lebih,” ungkap Pak Pardiyo.
Sebagai paguyuban yang cukup tua, Ikabarata didirikan oleh 20 orang, dipelopori tokoh-tokoh perantau senior Banaran Bantarjo di tahun 1971. Sejak itu, Ikabarata terus berkembang sampai sekarang. Bersama semakin ngrembokonya organisasi, Ikabarata sudah banyak ikut membantu pembangunan di kampung halaman.
Terakhir, Ikabarata menggelar memetri makam leluhur yang menandai selesainya pemugaran pusara Kiai Dipo Ikromo yang dikenal sebagai leluhur dan cikal-bakal warga Banaran Bantarjo. “Selain itu, kami juga banyak melakukan kegiatan sosial atau membantu warna yang sedang berkesusahan,” jelas pak Djumari, Ketua Umum Ikabarata.(kib)