Selasa, 22 Mei 2017. Kesibukan besar terjadi di Waduk Sermo, Kokap. Curah hujan sangat tinggi, yang melanda wilayah pengunungan Menoreh, membuat waduk tak mampu menahan debit air. Sehingga tanggul jebol.
Tapi tunggu dulu, itu bukan bencana sungguhan, melainkan simulasi yang digelar Kodim 0731 Kulon Progo bersama masyarakat. Terutama untuk mengantisipai jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut Komandan Kodim, Letkol (Inf) Dodit Susanto, simulasi penting untuk mengantisipasi setiap kemungkinan. “Kami melakukan koordinasi dengan intansi terkait baik dari BPBD, Kesbangpol, Satpol PP, Dinkes, dan kepolisian. Juga, pengelola Waduk Sermo yang mengetahui kondisi nyata dan potensi ancaman Waduk Sermo,” kata Dandim.
Dalam pelatihan yang dilakukan selama tiga hari ini, diharapakan intansi terkait yang ada di Kulon Progo bisa memiliki pengetahuan, serta pemahaman dan pandangan yang sama tentang bencana.
Sementara itu, untuk simulasi lapangan, Dodit menunggu intruksi lebih lanjut dari Korem 072/Pamungkas. Nanti akan betul-betul tampak proses evakuasi dan penangan bencana. Setelah hari terakhir gladi posko di Sleman, nanti diberi tahu kelanjutan. Gladi yang digelar Korem 072/Pamungkas meliputi simulasi bencana di Waduk Sempor Jawa Tengah, Waduk Sermo di Kulon Progo, Gunung Merapi di Sleman dan Magelang.
“Secara pribadi, kami mengharapkan gladi di lapangan dilaksanakan di Kulon Progo, sehingga masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan kalau terjadi bencana Waduk Sermo jebol,” jelas Dandim yang belum lama menjabat di Kulon Progo itu. (yad)