Jumlahnya 310 anak yatim-piatu dan dhuafa. Semua tersebar di Kecamatan Lendah, Kabupaten Kulon Progo. Kemarin, 02 Juni 2018, mereka mendapat santunan dari Yayasan dan Pondok Pesantren Al-Ghifari, Gentan Dorejo Lendah, Kulon Pprogo, Jogjakarta.
“Benar, jumlahnya ada 310 anak yatim piatu dan dhuafa, yang saya santuni. Namun baru yang ada di wilayah Lendah. Semoga nanti bisa meluas hingga ke luar Lendah,” kata KH Sandiman Nurhadi Widodo.
Santunan ini, tambahnya, adalah ungkapan rasa taubat. Sebab, KH. Sandiman Nurhadi Widodo merasa pernah menjalani hidup yang salah. Ia, secara terus-terang mengatakan, dulu, sekitar tahun 1995, melakukan pekerjaan sebagai perampok, mencuri dan lain sebagainya yang semua itu larangan pemerintah maupun agama.
Bagi Kiai Sadiman, rasa syukur harus ia ucapkan kepada Allah. Sebab, ia ditunjukkan jalan yang benar setelah di penjara bertemu seseorang yang memberi pelajaran, untuk bertaubat. Setiap malam, selama menebus kesalahan di dalam sel, ia mengaji dan mengaji. Selama satu tahun Sandiman sudah bisa mengaji. Lalu, selama menjalani sisa hukuman, dia berbagi ilmunya kepada sesama Napi.
Pertaubatan yang membuat Sandiman berubah, memberi buah baik. Ia mendapatkan remisi satu tahun, sehingga hanya menjalani masa tanahan tiga tahun, dari hukumannya sepanjang empat tahun.
Meninggalkan Lapas, Sadiman telah terlahir kembali. Ia menjadi manusia baru yang sama sekali berbeda dengan sebelum masuk penjara. Kemudian, dibantu teman-temannya, Sandiman membangun masjid serta mendirikan pondok pesantren yang hingga kini makin banyak santrinya.
Santunan yang diberikan KH Sadiman Nurhadi Widodo, mendapat apresiasi dari Jumanto SH, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kulon Progo. Ia tidak pernah membayangkan, Kiai Sadiman yang dulu preman, kini pemimpin pesantren yang mampu memberi santuan ratusan orang.
“Tidak mengira, KH Sandiman Nurhadi Widodo yang dulu seorang preman dan pernah merampok, ternyata setelah dibukakan pintu taubat melebihi kebaikannya.Semoga beliau diberi kemudahan segala-galanya,” kata Jumanto. (yad)