Ini ibu-ibu warga Gendu, Jatimulyo, Girimulyo, Kulon Progo, Jogjakarta. Mereka memiliki aktivitas rutin setiap bulan. Berkumpul di suatau rumah warga yang disepakati. Selain saling bertukar pengetahuan, berbagi ilmu, dan silaturahmi, mereka juga membuat arisan.
Tri Susanti yang koordinator arisan mengakui pertemuan antar ibu-ibu sangat efektif untuk saling membantu. Bukan melulu soal arisannya, tapi silaturahmi dan pertemuan yang bermanfaat untuk keluarga dan warga. Arisannya pun tidak menggunakan uang.
“Kangge silaturahmi mas. Sewulan sepisan ngawontenaken arisan, dintenipun Ahad. Dene arisanipun mboten ngangge yotro , ananging minyak goring,” jelasnya tentang gaya arisan ibu-ibu Gendu, jatimulyo, Girimulyo.
Arisan minyak goreng, memang terlihat memiliki keunikan tersendiri. Bagi warga Gendu Jatimulyo, tambah Tri Susanti, arisan model itu lebih bermafaat dibanding menggunakan uang yang peruntukannya bisa untuk yang lain-lain.
Tujuan arisan minyak goreng ini menurutnya untuk mempererat silaturahmi antar warga di pegunungan menorah. Selama ini ada sekitar 50 peserta arisan minyak goring. Setiap bulan, seama dua tahun, mereka menjalani aktivitas yang gayeng itu. (yad)
