Ini kondisi yang dialami empat pedukuhan di Desa Banyuroto, Nanggulan. Sudah beberapa bulan belakangan ini, empat desa tersebut, kekurangan air bersih. Masing-masing adalah Pedukuhan Keso, Gendol, Tawang dan Ngangin-angin.
Menurut Kepala Desa Banyuroto, Sudalja, kondisinya memang semakin memprihatinkan. Dari delapan desa yang ada, setengahnya sudah tidak punya air selain mengandalkan droping dari pemerintah.
“Desa Banyuroto ada delapan pedukuhan, empat pedukuhan mengalami kekurangan air bersih. Desa berusaha melalui rapat warga beberapa minggu lalu mengajukan agar mendapatkan droping air,” katanya saat ditemui di lokasi droping air bersih, Jum’at, 10 Agustus 2018.
Sudalja menambahkan ada 131 Kepala Keluarga yang sudah lebih dari tiga bulan kekurangan air bersih. Sebenarnya masing-masing kepala keluarga memiliki sumur namun sekitar dua minggu ini, sumur mikik warga yang kedalamannya mencapai 25 meter itu sudah sulit airnya. Kalaupun ada, harus menunggu berjam-jam.
Sementara menurut Camat Nanggulan, Duana Heru S kekeringan di wilayahnya sudah dapat diatasi dari droping air dari BPBD, BPD DIY, Kodim, dan ormas yang lain. Juga dari Tagana dan relawan berbagai komunitas.
Duana menambahkan, ada sejumlah desa yang benar-benar kesulitan air bersih, namun masyarakat masih bisa mengambil dari sumber mata air di wilayah tersebut. Jadi secara umum sudah bisa diatasi.(yad)