Pagi-pagi cari angin di Alun-alun Wates. Pusat keramaian di ibukota Kabupaten Kulon Progo ini, semakin tertata. Rapi dan asri. Nanti, jika sore datang di akhir pekan, keramaian semakin bertambah, hingga malam hari. Juga, berbagai wahana permainan anak-anak.
Menurut Guawan, salah seorang pengelola mainan, dari Jumat sore hingga malam sudah ramai. Apalagi kalau sudah malam minggu. Dirinya, buka dari pukul 16.00 Wib, sampai malam menjelang jam sepuluh.
“Ya lumayan. Kalau dapat 100 ribu itu sepi. Kalau agak ramai ya dapat 200 ribu. Tapi tergantung cuacu. Akhir-akhir ini, agak menurun pendapatan saya, karena Wates banyak hujan. Kalau sore sudah mendung, itu alamat sepi,” katanya.
Sudah setahun terakhir ini, Gunawan menyediakan segala permainan anak-anak. Ia juga difasilitasi oleh Pemkab, sehingga merasa lebih nyaman. Tapi memang, Gunawan tidak sendirian, kini, di alun-alun yang memiliki julukan populer Alwa itu, sudah banyak bermunculan pemilik permainan anak-anak.
Alun-alun Wates, yang berjarak 30an Km dari dari pusat Kota Jogja, memang terus berbenah. Di bawah kepemimpinan Bupati Hasto Wardoyo, Wates semakin mentes. Pembangunan berlangsung cepat, terutama yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat.
Di Alwa, selain bermunculan wahana permainan anak-anak, juga tumbuh subur bisnis kuliner. Warung-warung dengan konsep tempat tongkrongan anak muda, hadir bersisihan dengan yang berkonsep tradisional. Setiap sore hingga malam, masyarakat menikmati wisata kuliner yang menyenangkan.(meidi)
