Seribu angguk menyerbu Alun-alun Wates sore ini. Wakil Gubernur DIY, Bupati Kulon Progo, Wakil Bupati, para Anggota DPDR, serta pejabat Pemkab terlihat takjub melihat putri-putri Kulon Progo menari angguk.
Berbusana khans kuning hitam topi beranting serta selendang kuning, 1.000 penari terus beraksi. Suasana yang segera tercipta adalah kemeriahan kolosal yang menakjubkan. Apalagi Angguk adalah salah satu kesenian tradisional Kulo. Progo yang sangat popular.
“Ini aset pariwisata yang menarik untuk mengundang pelancong. Selain itu menghidupkan iklim berkesenian yang baik,” kata Sekretaris Umum Bakor PKP, Agus Triantara yang sangat konsen pada kemajuan desa.
Agus Tri benar. 1.000 penarti angguk yang terus beraksi menjadi obyek foto yang menarik bagi para wisatawan. Mereka terlihat antusias tidak jauh dari area para penari. “Saya baru kali ini melihat atraksi angguk yang kolosal seperti ini,” kata Hendri, pelancong dari Purworejo.
Seribu angguk Berakhir dalam irama yang ritmis, diiringi jatuhnya ratusan terjun payung mainan yang meninggalkan asap warna-warni. Setelah itu, lapangan diserbu anak-anak yang tak kalah kolosal.(kib)
