Wiwitan Bulak Rowo Jembangan, Lendah, Semangat Wujudkan Mandiri Pangan

oleh -445 Dilihat

Kulon Progo, KABARNO.com : Para petani di wilayah Gulurejo Lendah Kulon Progo menggelar wiwitan dan panen raya padi di Bulak Rowo Jembangan Gulurejo Lendah Kulon Progo, Kamis (10/4/2025).

Acara juga dihadiri langsung Asisten Sekda DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana yang juga mantan Penjabat Bupati Kulon Progo mewakili Gubernur DIY, Forkompinda DIY, Paniradya Pati DIY, dan sejumlah kepala OPD DIY lainnya, Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan beserta forkompinda Kulon Progo.

 

Tri Saktiyana menekankan bahwa wiwitan panen ini hendaknya dimaknai secara mendalam, bukan sekedar kegiatan tradisi rutin namun bagian upaya meyakinkan diri untuk bersama mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan.

 

“Dalam konteks inilah wiwitan dan panen raya di Kelurahan Gulurejo Kabupaten Kulon Progo menjadi tidak hanya tradisi rutin namun bentuk gerakan kultural sekaligus ekologis dan ekonomi. bahwa kita memilih untuk berdiri tegak di atas bumi kita sendiri. memanen hasil dari panen jerih payah kita sendiri dan menyatu dalam semangat mandiri pangan,” kata Tri Saktiyana saat membacakan weling Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.

 

Tri Saktiyana juga menyatakan kegiatan pertanian di Gulurejo tidak hanya menjadikan wilayah yang hijau namun juga mendongkrak kesejahteraan masyarakat.

 

“Gulurejo dan Kulon Progo ini merupakan salahsatu wilayah masa depan DIY yang kami gadang-gadang akan menopang pertumbuhan ekonomi pemerataan pendapatan DIY. Pengelolaan pertanian menjadikan lahan yang hijau dan ini menjanjikan perbaikan kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

 

Bupati Kulon Progo, Agung Setyawan mengatakan, Gulurejo menjadi salah satu wilayah dengan cadangan pangan yang tinggi.

 

Ia pun mengapresiasi munculnya peran generasi muda dalam pengembangan sektor pertanian di wilayah ini.

 

“Pemuda sadar bertani tidak malu bertani. muncul petani millenial bertani kegiatan pertanian mengarah hortikultura cabai, semangka, melon, padi,” katanya.

 

Agung juga berterima kasih program pendidikan taruna tani yang akan dilaksanakan di Kulon Progo untuk mendukung regenerasi petani muda.

“Kami menyambut baik pendidikan taruna tani yang sedianya dilaksanakan di Kota Yogyakarta, Alhamdulillah kemarin kami minta di Kulon Progo per-periodenya 50 peserta. Dalam hal ini Kulon Progo mendapat skala prioritas,” imbuhnya.

Ditambahkan Agung, untuk memaksimalkan hasil pertanian, dibutuhkan dukungan sarana prasarana pertanian yang memadai disesuaikan dengan kondisi wilayah.

“Di sini masih sangat membutuhkan yang pertama dryer yang kedua peralatan-peralatan pertanian yang saya pikir tidak perlu gede tetapi kecil namun dalam jumlah banyak , combine (mesin pemanen) itu tidak perlu yang segede itu , karena di sini adalah ngerusak galengan, alat luku garu yang kecil karena kalau yang gede ternyata juga sangat kesulitan,” tuturnya.

Agung menegaskan dengan dukungan kolaborasi berbagai phak, Kulon Progo siap mewujudkan ketahanan pangan kemandirian pangan dan kedaulatan pangan.

“Untuk lahan pertanian baik itu LSD dan LP2B masih lebih dari cukup dan mampu menyangga kebutuhan pangan Kulon Progo bahkan surplus sehingga bisa berkontribusi untuk daerah sekitarnya,” tandasnya. (Wur).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.