Wali Kota Semarang Tegaskan Tidak Ada Sogok Menyogok dalam Mutasi Pegawai

oleh -144 Dilihat

Semarang,KABARNO.Com – Walikota Semarang Agustina Wilujeng Pramesti menegaskan, pihaknya tidak melakukan sogok menyogok dan gratifikasi dalam melakukan mutasi pegawai sehingga penempatannya sesuai kinerja dan kompetensinya.

Pertama kali sejak dilantik pada 20 Februari 2025, baru melantik 126 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kota Semarang. Pelantikan berlangsung di lantai 8 Gedung Balai Kota Semarang, Jumat (22/8/2025).

Agustina menegaskan, jika dalam pengangkatan tersebut tidak ada praktek suap dan gratifikasi.

“Saya tegaskan di sini bahwa dalam praktek pengangkatan ini tidak ada yang namanya sogok menyogok. Tak serupiah pun saya (Agustina-red) maupun pak Iswar meminta uang kepada saudara-saudara. Semua dilakukan murni berdasarkan pertimbangan kinerja, kompetensi, integritas serta kebutuhan organisasi,” tegas Agustina.

Menurutnya, mutasi ini dilaksanakan berdasarkan merit sistem dan manajemen talenta sesuai keahlian pegawai. “Pegawai yang teknik, ya di teknik. Budaya, ya di budaya, lingkungan di lingkungan. Kalau ada satu-dua yang belum pas, itu memang kondisi yang ada,” ujarnya.

Agustina juga menegaskan, rotasi dilakukan secara bertahap, karena masih ada sejumlah jabatan strategis yang belum terisi. “Kalau menunggu semua sekaligus lama, jadi kita lakukan bertahap. Ternyata memang tidak semudah yang dibayangkan,” imbuhnya.

Meski demikian, pihaknya berharap, pejabat yang baru dilantik dapat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

“Laksanakan tugas dengan amanah dan utamakan pelayanan kepada masyarakat,” pesannya.

Rotasi Pengisian Jabatan yang Kosong

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang, Joko Hartono, merinci dari total pejabat yang dilantik, 73 di antaranya pejabat eselon III, 43 pejabat eselon IV, dan 10 pejabat fungsional. Namun, fokus utama rotasi kali ini adalah pengisian jabatan yang kosong.

“Insyaa Allah ini sudah mengisi kekosongan yang selama ini ada. Selama beberapa waktu pelantikan belum bisa dilakukan karena terbentur perizinan,” jelas Joko.

Meski begitu, ia mengakui masih ada sejumlah jabatan eselon III yang belum terisi, khususnya di wilayah kelurahan dan kecamatan.

“Nanti lurah, camat, kabid, sekretaris, itu yang masih kosong akan segera kita siapkan juga untuk pengisiannya,” ujarnya.

Joko menambahkan, rotasi jabatan juga menjadi bagian dari proses regenerasi kepemimpinan di Pemkot Semarang. Ia berharap pejabat yang dilantik mampu menjadi pemimpin yang menggerakkan organisasi, bukan sekadar pemegang jabatan.

“Harapan saya, mereka betul-betul menjadi pemimpin yang mampu mengarahkan dan menggerakkan seluruh sumber daya organisasi sesuai visi dan misi pemerintah,” tegasnya.

Pemkot Semarang menargetkan, pengisian jabatan lurah dan camat dilakukan pada tahap berikutnya sebagai upaya percepatan pembangunan di tingkat wilayah.(sup)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.