Tim PkM USM Lakukan Pengangkatan Air di Wisata Posong Temanggung

oleh -21 Dilihat

Semarang,KABARNO.COM– Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Semarang (PkM USM) melakukan pengangkatan air dengan pompa hidram di Wisata Alam Posong, Temanggung, baru-baru ini.

Kegiatan itu dilakukan dengan melihat kebutuhan air di lokasi tersebut. Tenaga ahli sekaligus Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) USM Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT menjelaskan pengabdian pengangkatan air itu dilakukan dengan melihat kebutuhan masyarakat setempat.

”Setiap kali musim kemarau, sejumlah masyarakat di daerah atas terpaksa membeli air untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara daerah di bawahnya air melimpah. Karena itu, USM berusaha membantu masyarakat dengan pengangkatan air tersebut,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Pelaksana Teknis yang juga tenaga ahli bidang Teknik Elektro USM, Satria Pinandita MEng mengatakan, pengangkatan air itu dengan menggunakan teknologi hidram.

Hidram merupakan pompa air tanpa listrik yang bekerja dengan menggunakan energi dari aliran air itu sendiri. Pompa memanfaatkan air dengan ketinggian 6 meter untuk memompa sebagian air ke tempat lebih tinggi dengan ketinggian 190m sejauh 2.000 meter.

”Pompa ini bekerja secara otomatis. Ia mengandalkan energi gravitasi air,” kata Satria.

Tim pengabdian terdiri atas Ketua Satria Pinandita MEng, anggota Prof Dr Ir Mudjiastuti Handajani MT, Dr Sri Syamsiah LS MSi, Sinta Pramucitra MIKom dan Andi Nurcahyo MPd.

Kegiatan merupakan kerja sama antara USM dan PT Dipa Konsultan Utama dan PT JPEN.

Kerjasama USM dengan PT Dwipa Konsultan Utna 

Lebih lanjut Satria mengatakan, sistem bekerja dengan dua pompa hidram tersebut dirancang untuk menghasilkan aliran air yang stabil dan efisien dengan menggabungkan dua katup buang, satu ruang hampa, serta satu tabung stabilizer.

Masing-masing pompa hidram bekerja berdasarkan prinsip water hammer, yaitu tekanan balik akibat tertutupnya katup buang secara tiba-tiba yang mendorong sebagian air masuk ke saluran output melalui ruang hampa atau ruang udara tekan.

Kedua pompa diatur secara paralel, sehingga output air dari masing-masing pompa diarahkan menuju satu tabung stabilizer.

”Pada bagian inlet tabung stabilizer dipasang klep satu arah, yang berfungsi untuk mencegah tekanan air yang telah masuk ke dalam tabung stabilizer kembali ke pompa hidram. Ini penting untuk menjaga agar tekanan dalam sistem tetap satu arah serta mencegah gangguan jika salah satu pompa berhenti bekerja,” ujar dia.

Dia mengatakan, tabung stabilizer tersebut memiliki karakteristik khusus yang memungkinkan beberapa input dari keluaran pompa hidram masuk secara bersamaan, sehingga tekanan dari masing-masing pompa dapat dikonsolidasikan di dalam tabung tersebut.

Di dalam tabung terdapat ruang udara yang membantu menyerap lonjakan tekanan dari pompa dan mengubahnya menjadi aliran air yang lebih halus dan stabil.

”Setelah tekanan terkumpul, air didorong keluar melalui pipa output yang juga dilengkapi dengan klep satu arah pada bagian outlet, agar tekanan dari saluran distribusi tidak kembali ke dalam tabung. Konsep ini memungkinkan volume air yang didorong ke titik distribusi menjadi lebih besar dan stabil dibandingkan dengan sistem pompa hidram konvensional yang bekerja secara individual,” ungkapnya.

Menurutnya, proses penggabungan tekanan dari beberapa pompa ke dalam satu tabung stabilizer dan pemanfaatannya untuk meningkatkan volume output air merupakan teknologi baru yang inovatif.

Sistem ini saat ini sedang didaftarkan sebagai paten sederhana oleh Universitas Semarang, sebagai solusi teknis untuk meningkatkan kinerja pompa hidram, khususnya pada wilayah dengan kebutuhan distribusi air bersih dan irigasi yang tinggi.

”Kesimpulan penting dari penggunaan tabung stabilizer ini adalah kemampuannya menjaga konsistensi aliran, mengoptimalkan tekanan air, meningkatkan efisiensi sistem paralel, serta memperbesar volume air yang dapat didorong ke elevasi lebih tinggi atau jarak lebih jauh, menjadikannya salah satu pengembangan teknologi tepat guna yang sangat potensial untuk daerah pedesaan dan terpencil,” tandasnya.(sup*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.