Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jakarta (STMIK Jakarta STI&K), mengundang calon mahasiswa, melalui program Bidikmisi. Pendaftaran dibuka hingga 13 Agustus 2018, ini adalah program pemerintah, untuk menjaring mahasiswa dari kalangan tidak mampu.
“STMIK Jakarta STI&K adalah satu dari 70 perguruan tinggi yang dipilih pemerintah, untuk membuka peluang kuliah melalui Bidikmisi. Ini sudah tahun kelima pelaksanaan. Angkatan pertama Bidikmisi kami sudah akan selesai pada tahun ini,” kata Sunny Arief Sudiro, Wakil Ketua I Bidang Akademik STMIK Jakarta STI&K.
Kampus yang ada di Radio Dalam Jakarta Selatan ini, merupakan Perguruan Tinggi Komputer pertama di Indonesia. Sehingga, sangat beralasan jika dari 300 kampus di bawah Kopertis Tiga, STMIK Jakarta STI&K terpilih sebagai penyelenggara Bidikmisi.
Seperti diketahui, program Bidikmisi dikhususkan untuk calon mahasiswa dari kalangan tidak mampu. Mahasiswa yang masuk lewat jalur ini, akan dibiayai oleh negara hingga selesai kuliah. Setiap bulan, mereka juga akan menerima subsidi biaya hidup sebesar Rp 650.000 yang diterima setiap tiga bulan sekali.
“Program ini memang khusus untuk masyarakat tidak mampu, jadi syarat itu mutlak. Nanti data-data yang dikirimkan, terutama yang berhubungan dengan surat tidak mampu, akan divalidasi dengan disurvey ke rumah,” tambah Sunny yang juga Anggota Tim Bidan Kajian dan Rekomendasi Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP).
Sebagai perguruan tinggi komputer pertama, STMIK Jakarta STI&K memiliki sejarah perjalanan yang panjang. Setidaknya, dimulai dari Institut Ilmu Komputer (IIK), yang sudah berdiri sejak 1978. Penggagasnya, adalah praktisi komputer, Drs. F. Ameln, SH.
Sekolah yang dikelola oleh Yayasan Ilmu Komputer ini pada mulanya lebih berkiblat pada materi Ilmu Komputer yang dikembangkan di Amerika Serikat, karena sebagian besar staf pengajarnya saat itu, merupakan lulusan Perguruan Tinggi Komputer di Amerika Serikat.
Pada empat tahun pertama berdiri, kampus ini, banyak dikelola oleh alumni perguruan tinggi komputer di Amerika Serikat. Sehingga di tahun-tahun itu, kurikulumnya sangat berkiblat pada Amerika. Baru pada September 1982, kiblatnya agak bergeser. Tidak melulu Amerika, tapi dipadukan dengan kurikulum gaya Negeri Belanda.
Perkembangan selanjutnya, melalui evaluasi Kopertis Wilayah III, Institut Ilmu Komputer, berganti nama menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jakarta STI&K. Setelah semakin matang, kini, STMIK Jakarta STI&K, memiliki Prodi-prodi yang semua terakreditasi B. Empat Prodi S1 Sistem Informasi dan Sistem Komputer, D3 Managemen Informatika dan Teknik Komputer.
Saat ini, STMIK Jakarta STI&K menempati dua kampus di Jakarta Selatan dan Jakarta barat. Kampus A di Jl. BRI Radio Dalam Kebayoran Baru Jakarta Selatan 12140. Serta Kampus B di Jl. Tanjung Duren Barat II No. 1 Jakarta Barat.(kib)