Permintaan Menurun, Stok Sapi Kurban Di Bantul Mencukupi, Harga Tak Melonjak

oleh -343 Dilihat

Bantul KABARNO.COM : Menjelang Iduladha 2025, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY yang dipimpin Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana mengecek sejumlah peternakan sapi di wilayah Bantul DIY pada Kamis (15/05/2025).

Salahsatunya, di peternakan Sari Lembu Segoroyoso Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul milik Agus Basuki. Sapi jenis Peranakan Ongole (PO) milik Agus Basuki bernama Anom terpilih menjadi salah satu sapi kurban Presiden RI, Prabowo Subianto. Rencananya, Anom akan disembelih di Masjid Wonokromo, Pleret.

Pemilik peternakan Sari Lembu Segoroyoso, Agus Basuki menjelaskan saat ini berumur sekitar 3,5 tahun, ia beli dari petani Banguntapan saat masih berusia 1,5 tahun.

 

“Sangat senang dan sangat bangga. Proses seleksinya ini sekitar 2 minggu lebih. Dari kemarin banyak yang sudah berdatangan untuk ambil feses, cek darah, dan lain-lain. Alhamdulillah sapi ini lolos masuk kriteria dan dinyatakan sehat untuk kurban Bapak Presiden,” jelas Agus.

 

Selain jenis peranakan ongole, beberapa jenis sapi yang dipelihara Agus, yakni seperti Sapi Peranakan Simmental (PSS) dan Sapi Peranakan Belgia (SPB). Saat ini, stok sapi yang dimilikinya sebanyak 50 ekor, dengan harga berkisar mulai dari 25-100 juta rupiah.

 

“Beratnya bermacam-macam. Ada yang di atas 500, ada yang 500 kilogram kurang sedikit,” imbuhnya.

 

Selain mengecek kondisi Anom, pada hari yang sama, TPID DIY juga melakukan peninjauan ke Lintang Songo Farm yang berlokasi di Kalurahan Jambidan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul. Di samping mengecek kondisi kesehatan, kunjungan TPID DIY ini utamanya juga guna memastikan stok dan harga hewan kurban yang ada.

 

Dari pemantauan yang dilakukan, Tri Saktiyana mengungkapkan, stok hewan kurban yang tersedia dapat mencukupi permintaan masyarakat Bantul dan sekitarnya.

 

Dikatakan Tri Saktiyana, tahun ini terjadi penurunan permintaan untuk hewan kurban apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan permintaan hewan kurban 2025 kemungkinan besar dipicu oleh kondisi ekonomi yang sedang lesu, baik global maupun lokal.

 

“Kalau permintaan turun, justru stok hewan kurban di DIY aman dan harga tidak melonjak tinggi,” ucap Tri Saktiyana.

 

Dalam pemantauan TPID DIY tersebut, Pengelola Lintang Songo Farm, Nur Laili Maharani menyampaikan, stok sapi kurban jenis Bali yang sempat tersedia sebanyak 90 ekor sudah ludes terjual. Saat ini, pihaknya masih menunggu pengiriman 100 ekor sapi tambahan dari Bali.

 

“Sapi Bali yang diternak Lintang Songo Farm memiliki berat 400-500 kilogram. Sebelum 5 Mei 2025, harga sapi hidup Rp70.000/kg. Setelah itu mengalami kenaikan menjadi Rp71.500/kg. Harga sapi yang paling banyak diminati berkisar Rp22-23 juta,” katanya. (Wur)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.