Kemarin, Kamis 13 September 2013, Desa Pleret Panjatan Kulon Progo, seolah mengalami gempa bumi dan tsunami. Itu dirasakan sedikitnya 200 orang yang terdiri dari warga Pleret dan Pejabat Muspika Kecamatan Panjatan.
Tapi gempa dan tsunami, menurut Kapolsek Panjatan, AKP Gunardi Tejomurti merupakan gladi lapangan dalam antisipasi gempa bumi dan tsunami. Tempatnya di lapangan Desa Pleret dengan diikuti tidak kurang 200 orang.
” Muspika dan warga masyarakat sangat serius mengikuti gladi lapang gempa bumi berpotensi tsunami di Lapangan Desa Pleret Panjata,” jelas Pak Kapolsek Panjatan.
Sementara itu, Ariadi selaku Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo menuturkan gladi forum pengurangan risiko bencana di Desa Pleret diikuti oleh warga masyarakat sebanyak 200 orang.
Intinya, tambah Ariadi masyarakat harus siap apabila terjadi bencana, terutama forum dan satgas bisa melakukan antisipasi serta penanganan secara mandiri sesuai kemampuan. Diharapkan Desa bisa melakukan simulasi sendiri, dengan mengembangkan sekenario yang telah dibuat. (yad)