Semarang,KABARNO.Com- Kekhawatiran mulai melanda warga di sekitar jalur tanjakan penghubung Gunungpati menuju Manyaran, Kota Semarang. Pasalnya, kondisi jalan cor di wilayah tersebut kian hari semakin rusak parah akibat sering dilalui armada pengangkut material galian C dengan tonase mencapai lebih dari 30 ton.
Pantauan di lapangan menunjukkan banyak titik jalan mulai retak, bergelombang, bahkan beberapa bagian sudah ditambal berulang kali. Warga sekitarnya khawatir jika tidak segera ada tindakan dari pemerintah, jalan tersebut akan ambrol dan berpotensi menimbulkan kecelakaan serius.
Menurut warga setempat, setiap kali truk bermuatan berat melintas bersamaan, badan jalan terasa bergetar hebat. Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bagi pengguna jalan dan warga di sekitar lokasi yang setiap hari harus melewati rute tersebut.
Ariyanto, salah satu warga yang sering melintas di jalur itu, mengaku kaget melihat besarnya armada yang bebas melintasi tanjakan tersebut tanpa pembatasan tonase.
“Kok bisa-bisanya truk sebesar itu dengan muatan over dosis diperbolehkan lewat jalan seperti ini. Ngeri, lho. Kalau terus begini, bisa-bisa jalan ambrol,” ujarnya dengan nada kesal.
Ia menambahkan, jalan tersebut merupakan fasilitas umum yang dibangun menggunakan uang rakyat. Kerusakan yang terjadi bukan hanya mengganggu kenyamanan pengguna jalan, tetapi juga berpotensi merugikan masyarakat luas.
Pemerintah Kota Semarang dan Pihak Terkait ambil Langkah Tegas
Warga berharap, pemerintah Kota Semarang maupun pihak terkait segera turun tangan melakukan peninjauan dan mengambil langkah tegas. Mereka menuntut adanya pembatasan tonase kendaraan yang melintas di jalur tersebut, terutama armada pengangkut material galian C.
“Kalau dibiarkan, jalan ini bisa longsor. Kami minta ada penindakan dan larangan truk-truk bermuatan berat lewat sini,” tambahnya.
Kerusakan jalan akibat aktivitas armada tambang memang bukan persoalan baru di Semarang bagian atas. Beberapa wilayah seperti Gunungpati, Mijen, dan Banyumanik kerap menjadi keluhan masyarakat karena jalannya cepat rusak setelah sering dilalui kendaraan proyek dengan beban berlebih.
Selain membahayakan pengguna jalan, kondisi jalan rusak di tanjakan Gunungpati – Manyaran juga menghambat aktivitas ekonomi warga sekitar. Banyak pedagang dan pelajar yang merasa terganggu akibat jalan yang tak lagi nyaman dilalui.
Warga meminta dinas terkait, terutama Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum, untuk segera melakukan evaluasi, memperbaiki jalan, serta menertibkan angkutan berat yang tidak sesuai dengan kapasitas jalan.
“Ini bukan hanya soal jalan rusak, tapi juga keselamatan masyarakat. Kami tidak ingin menunggu sampai ada korban dulu baru bertindak,” tutup salah satu warga lainnya.(*)








