SEMARANG,KABARJATENG COM– Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, meninjau operasional rumah pompa di Kali Sringin dan Kali Tenggang, Kota Semarang, Senin 27 Oktober 2025. Dia ingin memastikan, pompa-pompa yang ada berfungsi dengan baik, sehingga air dapat dibuang ke kolam retensi di kawasan tersebut.
Berdasarkan data Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, total kapasitas pompa yang dikerahkan di empat titik utama penanganan banjir di Kota Semarang (Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru) mencapai 30.360 liter per detik.
Di Rumah Pompa Sringin, terdapat dua pompa eksisting dan dua pompa hasil peremajaan, berkapasitas masing-masing 2.000 liter per detik, serta satu pompa apung berkapasitas serupa, dengan total 10.000 liter per detik.
Untuk kawasan Terboyo, penanganan dilakukan BBWS, dengan total kapasitas 6.570 liter per detik. BBWS yang terlibat dalam penanganan banjir ini meliputi BBWS Serayu Opak, Cimanuk Cisanggarung, Bengawan Solo, Brantas, dan Ciliwung Cisadane.
Sementara itu, di Kawasan Kali Tenggang, tersedia pompa eksisting dan pompa apung berkapasitas besar, ditambah bantuan mobile pump dari Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, dengan total 10.250 liter per detik.
Adapun di Pasar Waru, pengendalian dilakukan dengan satu pompa eksisting, berkapasitas 2.000 liter per detik, satu pompa submersible, serta beberapa mobile pump dari DPU Kota Semarang, dengan total kapasitas 3.540 liter per detik.
Pembuangan Air di Kolam Belum Dilengkapi Pompa
Dikatakan Taj Yasin, kolam retensi yang berada di Terboyo dan Sriwulan sudah berfungsi, namun masih belum optimal, karena sistem pembuangan air di kolam-kolam belum dilengkapi pompa.
“Memang sudah berfungsi, namun belum maksimal karena pompanya belum terpasang,” jelasnya.
Diakui Taj Yasin, banjir di kawasan Kaligawe dan sekitarnya menjadi pekerjaan rumah sejak Mei 2025 lalu. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum, untuk mempercepat pengadaan pompa.
Menurutnya, sebagai langkah cepat untuk menyurutkan air, maka Pemprov Jateng memilih opsi meminjam pompa di daerah sekitar Kota Semarang dan Kabupaten Demak.
“Kalau memang sangat dibutuhkan, kita bisa minta bantuan dari Demak atau daerah tetangga, untuk meminjam pompa tambahan, agar air bisa segera dibuang ke laut,” tambahnya.
Lebih lanjut, Wagub menyebutkan, meski kolam retensi sudah mampu menampung air hujan, namun pengendaliannya masih harus ditingkatkan. (*)
