Tradisi Nyadran kanggo ngumpulake warga

oleh -15 Dilihat

Bertempat di sebuah makam ratusan warga Pedukuhan Tunjungan, Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, pada hari Kamis, 25 April 2019, dipimpin kaum rois setempat mengirim do’a kepada leluhur agar segala dosa diampuni, serta ditempatkan di sisi Tuhan, kata juru kunci Makam Pantiloyo Tunjungan, Tukiran.

” Kirang langkung 600 wargo ingkang gadhai leluhur ing makam mriki sami makempel, kanti di ruusi mbah kaum kintu do’a, dateng leluhur ingkang sampun sumare.”

Tukiran menambahkan ratusan warga berkumpul di Makam Pantiloyo Tunjungan disamping mengirim do’a untuk leluhur juga memohon kepada Tuhan, agar dalam menjalankan ibadah puasa nantinya bisa bersih tidak ada gangguan apapun.

Sementara Kepala Desa Pengasih, Joko Purwanto menyampakan isi dari pada nyadran adalah budaya yang adiluhung bagi masyarakat Jawa utamanya, nyadran juga merupakan simbol kerukunan bermasyarakat serta sebagai ajang
forum silaturahmi.

Tujuan dari nyadran tambah Joko, mendoakan leluhur yang sudah sumare, nyadran juga untuk melestarikan budaya, menanamkan budi pekerti pada yang muda, dan hidup gotong royong. ( yah )

.

Response (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.