SEMARANG,KABARNO.Com – Tim Bule Dau dari Universitas Brawijaya (UB) keluar sebagai juara pertama untuk kategori Business Plan dalam Kompetisi Generasi Teknologi Informasi Competition (Genetic) 2025 di Gedung Menara USM pada 1 Juni 2025.
Tim UB meraih tempet terhormat setelah meraih nilai 76. Posisi kedua ditempati Deg Pioneers dari Universitas Brawijaya Malang dan Volunteerin dari Universitas Amikom Yogyakarta di posisi ketiga.
Pada kategori UI/UX Design, tim Takjil Hunter dari SMK Negeri 26 Mandiri Jakarta meraih juara pertama dengan nilai 94, disusul Utrix dari SMK Tunas Harapan Pati sebagai juara kedua dan Remaja Masjid dari SMK Negeri 26 Jakarta di tangga ketiga.
Pada kategori Innovation System, tempat teratas diraih tim BMD dari Universitas Amikom Yogyakarta dengan nilai 87, diikuti Newbie Blaster dari Telkom University Bandung di posisi kedua dan Tim Fomo dari Universitas Semarang di urutan ketiga.
Kegiatan dihadiri jajaran pimpinan FTIK, antara lain Dekan FTIK Prind Triajeng Pungkasanti, S.Kom., M.Kom., Wakil Dekan I Fajriannoor Fanani, S.Sos., M.I.Kom., Wakil Dekan II Dr. April Firman Daru, S.Kom., M.Kom., serta Ketua Program Studi Teknik Informatika Khoirudin, S.Kom., M.Eng., dan Ketua Program Studi Sistem Informasi Nurtriana Hidayati, S.Kom., M.Kom dan Pembina Decomus Alauddin Maulana Hirzan, S.Kom., M.Kom.
Ketua Pelaksana Genetic 2025, Irfan Pramono mengatakan, kegiatan diselenggarakan Developer Community Universitas Semarang (Decomus) berkolaborasi dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Informasi (Himmatisi) Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM).
Kegiatan yang mengusung tema ”Tech-Powered Future: Building Innovation and Sustainable Business Models in the Digital Era” itu diikuti 28 tim.
Tingkatkan Minat dan Bakat Mahasiswa
Tujuan kegiatan untuk meningkatkan minat dan bakat mahasiswa, pelajar, serta masyarakat umum dalam bidang teknologi informasi.
”Kegiatan ini menjadi wadah penyaluran semangat inovasi dalam menciptakan solusi teknologi berbasis Iptek yang unggul dan kompetitif. Selain itu, ajang ini mendukung pengembangan kualitas pendidikan teknologi informasi di Indonesia melalui karya-karya inovatif yang berdampak luas,” katanya.
Dia mengatakan, tahun ini, Genetic menggelar tiga kategori lomba, yaitu Business Plan, UI/UX Design, dan Innovation System, yang diikuti oleh 28 tim peserta dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan di Indonesia.
Dari total peserta tersebut, disaring menjadi 9 tim untuk maju ke babak final, dengan masing-masing 3 tim per cabang lomba dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan di Indonesia.
Proses seleksi tahap awal dilakukan oleh Agusta Praba Ristadi Pinem, S.Kom., M.Kom. dan Edi Nurwahyu Julianto, S.Sos., M.I.Kom.
Untuk sesi final dinilai oleh juri masing-masing, Dwi Budi Santoso, S.Kom., M.Kom untuk kategori Innovation System, Amerti Irvin Widowati, S.E., M.Si untuk Business Plan, dan Saifur Rohman Cholil, S.Kom., M.Kom untuk UI/UX Design.
Dia berharap, melalui penyelenggaraan Genetic 2025, mahasiswa dan pelajar semakin termotivasi untuk menghasilkan karya inovatif yang mampu menjawab tantangan industri digital masa kini.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga ruang belajar interaktif yang menggabungkan kreativitas, teknologi, dan semangat kolaborasi.
”Saya bangga atas suksesnya Genetic 2025. Antusiasme peserta menunjukkan bahwa inovasi generasi muda di bidang teknologi dan bisnis terus berkembang. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara ini. Semoga Genetic terus menjadi wadah inspiratif yang mendorong lahirnya solusi nyata bagi masa depan,” ujar Irfan.(sup)