Sumarjono-1: Anak Tukang Nderes di Nganjir Kokap jadi Direktur BPJS Ketenagakerjaan

oleh -403 Dilihat
oleh

Ini adalah Sumarjono. Pria kelahiran 11 September 1968 itu mulanya hanya cah Nganjir, Hargorejo, Kokap, Kulon Progo. Tapi kini, ia memetik karir, bahkan hingga ke tingkat sangat tinggi.

Benar. Dari Kokap, Kulon Progo, Sumarjono meniti jalan sukses di panggung pergaulan nasional. Saat ini, jabatannya amat moncer: Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Tentulah, semua sukses itu, buah kerja kerasnya, sejak dari Nganjir. Sumarjono adalah putra seorang penderes. Profesi ayahnya, naik-turun pohon kelapa mengambil legen atau cairan dari getah kepala untuk diolah menjadi gula Jawa.

Hari-harinya di masa lalu, dihabiskan bersama alam bukit Menoreh yang indah tapi kadang tidak ramah. Dari tahun 1975 hingga 1981, Sumarjono merampungkan pendidikan dasarnya di SDN Karangsari, yang tidak dekat dari rumahnya.

Lalu, masuk SMPN 2 Wates, pria yang selalu tampil bersahaja ini, lulus di tahun 1984. Selepas SMP,  Sumarjono menjadi salah satu siswa berprestasi yang mampu menembus ketatnya persaingan masuk sekolah favorit di Kulon Progo: SMAN 1 Wates.

Meski anak tukang nderes dari gunung, kecerdasan Sumarjono bisa diandalkan. Lulus SMAN 1 Wates tahun 1987, ia diterima di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebuah prestasi yang tidak semua orang bisa meraihnya.

Tiga tahun setelah lulus dari ITB, Sumarjono melanjutkan sekolah S2 di Amerika Serikat. Tepatnya di Oregon State University, USA. Mengambil jurusan matematika, ia lulus pada tahun 1997. Sejak itulah, karirnya semakin melejit hingga ke level tertinggi.

Begitulah Sumarjono. Cah Nganjir Kokap yang banjir prestasi. Lahir di tanah berbukit kapur, ia sukses di pentas nasional. Ia telah menorehkan jalan hidup serta pencapaian yang tak dinyana, sehingga banyak yang bisa dicatat dari perjalanan hidupnya.

Tentang Nganjir, tanah kalahirannya yang hingga kini jalanannya belum diaspal, Sumarjono sering menjawab dengan kelakar setiap anak-anaknya bertanya keheranan. “Anak-anak saya kalau diajak pulang kampung selalu heran, mengapa saya bisa tahu jalan menuju rumah. Padahal tidak ada rambu-rambu, tidak ada petunjuk arah. Semua hanya hutan dan perbukitan,” kata Sumarjono yang saat ini menjadi salah satu Anggota Dewan Pembina Badan Koordinasi Paguyuban Kulon Progo (Bakor PKP).

Setelah melewati banyak prestasi, cah Kokap yang sederhana ini, selanjutnya tampil sebagai salah seorang pejabat publik yang disegani. Sebelum dipercaya menjadi Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan, Pak Jon adalah Direktur Pengawasan Khusus dan Penyidikan di Otoritas Jasa Keuangan. (bersambung)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.