Siti Maryam Jenguk Mbah Harjo, Sesepuh Bekasi yang Asli Pencengan Temon

oleh -1505 Dilihat
oleh

Siti Maryam,  sowan ke rumah mbah Harjo Utomo di kediamannya, Pedurenan, Mustikajaya, Bekasi, kemarin.

 

Harjo Utomo adalah sesepuh Mustikajaya asal Pencengan. Temon, Kulon Progo yang kini menemani anak, cucu dan menantu. Siti Maryam merasa menemuinya secara khusus, karena Mbah Harjo yang sedang meriang.

Tapi mesti sedang gerah, simbah  tetap saja memberi petuah cara hidup sesungguhnya.  Wejangan utama diberikan kepada Siti Maryam yang sedang berusaha menggalang suara untuk pencalegan. “Urip iku urub,” katanya kepada Siti Maryam yang kemudian diuraikan maknanya antara lain agar hidup seseorang itu memberikan manfaat kepada sesamanya. Sekecil apapun, hidup manusia harus memberi manfaat. Jangan sampai membebani masyarakat, apalagi merugikan.

Menanggapi wejangan mbah Harjo, Siti Maryam manggut-manggut pertanda setuju. Hal itu sejalan dengan ajaran Islam. Sebaik-baiknya manusia itu yang bermanfaaf untuk orang lain. Usaha Siti Maryam bermanfaat untuk sesama, sejatinya, juga sudah lama dirintis. Selama ini, Siti Maryam juga sudah ikut berjuang, terutama melalui jalur pendidikan.

Selain mengajar dan memberi banyak tausyiah di banyak majelis taklim, wanita menjadi pengurus Muslimat NU Kota Bekasi ini, juga mendirikan yayasan pendidikan. Bahkan, ia merelakan rumahnya, menjadi tempat belajar anak-anak kurang mampu.

Merasa membutuhkan wadah untuk membantu anak-anak kuran mampu, Siti Maryam menyulap seluruh rumahnya menjadi sekolah. Maka lewat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Penitipan Anak (TPA), Siti Maryam ikut membangun karakter anak-anak di Kota Bekasi. Pendidikan berbasis Islam itu, mulai dari Taman Pendidikan al Quran (TPQ), Madrasah Diniyat Takmiliyah Awaliyah (DTA) hingga majelis taklim.

Sudah sejak 1998, Siti Maryam juga merintis berdirinya Yayasan Uulin Nuhaa. Inilah yayasan yang menaui banyak aktivitas sosialnya, selain mewadahi lembaga pendidikan yang digagas.

“Benar. Rumah ini memang sengaja diperuntukkan bagi anak-anak kurang mampu menimba ilmu,” jelas Siti Maryam tentang rumahnya yang tak ubahnya sebuah taman bermain bagi anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.

Semua kegiatannya itu, dilakukan bersama aktivitasnya yang setumpuk  di banyak organisasi. Misalnya saja di Himpunan PAUD Indonesia (Himpaudi), Ikatan Guru Taman Kanak-kanak (IGTK), atau Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAI).

Di luar organisasi pendidikan, Siti Maryam juga aktif menjadi pengurus Muslimat Nahdlatul Ulama, dan Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT). Dan, sebagai kader Nahdlatul Ulama (NU) ia juga menjadi pengurus Perempuan Partai  Kebangkitan Bangsa (PPKB). Itu yang membuat kesibukan Siti Maryam makin padat saja. (mg)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.