Hadir di Hotel Mercure, Ancol pada 2 Oktober 2018, kurang lebih 1600 orang, kader pkk dari seluruh Indonesia mengikuti puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK Ke 46, dan Jambore Nasional Kader PKK Tahun 2018. Acara akan berlangsung sampai dengan 4 Oktober.
Berbeda dengan tahun lalu yang mengusung tema tentang kesehatan keluarga, tahun ini Panitia mengusung tema tentang ekonomi keluarga.
“Packaging, punya peran yang besar dalam mendorong pemasaran suatu produk. Oleh karenanya, menjadi peran dan tugas penting kader PKK dalam menghubungkan ukm dengan badan pengembangan ekonomi kreatif dan kementrian terkait.
Mari kt benahi bersama dan kita cari solusinya. Gak usah banyak-2 di setiap wilayah, yang penting fokus dan nyata hasilnya” demikian presiden Joko Widodo mengawali sambutan dan pengarahannya, relevan dengan thema tahun ini : PKK, menggerakkan kehidupan berkoperasi sebagai pilar ekonomi kerakyatan.
Sebagaimana gaya khas presiden Joko Widodo yang merakyat, di sela-sela sambutannya diselingi dengan dialog dan bercanda dengan 2 kader PKK. Dua kader yg beruntung mendapat kesempatan ke atas panggung adalah kader PKK dari Sulawesi Barat dan Jawa Tengah.
Presiden juga menyinggung tentang masalah gizi buruk dan stunting (cebol). Presiden wanti-wanti (berpesan) kepada peserta utk bersama mengatasi masalah gizi buruk dan stunting ini dari sabang sampai merauke dari miangas sampai pulau rote.
Tepat pukul 17.32 wib acara dibuka dengan pemukulan gong. Turut nendampingi presiden Joko Widodo memukul gong, Presiden RI ke-5, Hj. Megawati Sukarno Putri, Hj. Iriana Joko Widodo, dan dr. Erni Guntarti Tjahjo Kumolo selaku Ketua Umum TP PKK.(gus)