Tadi malam, Jum’at Kliwon, 7 September 2018 masyarakat Desa Pengasih menggelar tikar, jagongan bersama. Ada perangkat Desa, Bhabin serta Bhabinkamtibmas. Juga, tentu saja masyarakat se Desa Pengasih.
Semua secara bersama-sama dhahar kembul dipimpin Mbah Sudjendro sebagai sesepuh Desa Pengasih, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)..
“Punika adicara tasyakuran Merti Desa, Desa Pengasih, lha saben tahun mesthi di laksanaaken, jalaran punika minangka nguri uri budaya mligine ing tanah Jawa,” kata Mbah Sudjendro.
Menurut Kepala Desa Pengasih, Joko Purwanto, Merti Desa Pengasih 2018 merupakan tradisi yang dilakukan Pemerintah Desa dari tahun ke tahun. Seperti tahun tahun sebelumnya, Merti Desa dilakukan dengan menyelenggarakan kegiatan diantaranya Ziarah Kubur, Ritual Keagamaan, Kenduri Tasyakuran dan Gelar budaya.
Makna dari Merti Desa tambah Kepala Desa rasa syukur dan Doa kepada Allah SWT, semwntara Ziarah kubur dilakukan di makam mantan Lurah/Kepala Desa Pengasih, Ada tujuh mantan Lurah yang telah wafat, sedang ritual Keagaan dilakukan di Gedung Balai Desa oleh Agama Katholik, Kristen dan Islam dengan waktu yang berbeda dengan tujuan untuk mendoakan agar warga, Pemerintah Desa sampai Negara ini diberikan ketentraman, kesejahteraan.
Kenduri Tasyakuran diikuti 13 Pedukuhan beserta warga yang membawa tumpeng Kenduri bersama di Desa di lanjutkan dhahar kembul, Puncak Merti Desa akan di gelar Wayang kulit hari ini sabtu 8 September 2018, dalang Ki Anom Sucondro, ditengah tengah oagelaran akan dilaksanakan pemberian santunan kepada anak anak kurang sejahtera, pada hari minggu 9 september 2018, akan di gelar jatilan.(yad)