Kembali, permainan tradisional Kulon Progo, mewakili Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ke ajang nasional. Jika sebelumnya, olah raga tradisional Nglarak Blarak, kali ini olah raga obah owah.
Obah owah, akan dimainkan dalam turnamen di Jambi, pada tanggal 7-8 Juli 2018. “Terima kasih diucapkan kepada Pemda DIY yang percaya Kabupaten Kulon Progo mewakili Lomba Olahraga Tradisional di tingkat Nasional,” kata Joko Mursito, pencipta obah owah semalam.
Olahraga tradisional yang diciptakan Joko Mursito ini, terinspirasi dari masyarakat petani. Permainan obah owah menggambarkan petani yang sedang berusaha memerangi hama padi yang menyerang sawah. Olahraga unik ini, didukung oleh 20 orang pemain.
Dan, selama tiga bulan, 20 orang yang akan dikirim ke Jambi sudah melakukan berbagai persiapan. Terlihat, semua ingin mensukseskan lomba olahraga tradisional ini, sehingga berlatih dengan keras selama tiga bulan tanpa kenal lelah.
Rumekar Ageng Pembayun salah satu pemain olahraga tradisional yang terinspirasi dari among tani, mengatakan, permainan obah owah gampang gampang susah. Ada kesulitannya juga. Pemain harus jalan sik-sak mengambil padi yang diperebutkan diletakkan di tengah-tengah memedi sawah. Itulah gambaran para petani yang harus berjuang keras menyelamatkan sawah dari serangan hama. (yad)