Industri kopi bubuk di Lombok Timur kehilangan seluruh aset usahanya. Rumahnya rata dengan tanah. Selain mengubur seluruh isi rumah, gempa yang seolah susul-menyusul itu, juga melenyapkan usaha yang dirintis selama ini.
Untuk bertahan hidup saja harus berjuang ekstra. Sarana dan prasarana juga rusak. Salura air tertutup. Kondisi itu membuat masyrakat mengalami kesulitan yang besar, apalagi mereka juga tidak bisa bekerja.
“Kami menyerahkan terpal untuk shalat Jumat dan tandon air 5.000 liter,” kata Lalu M Amrullah yang mewakili jamaah masjid di lingkungan Yayasan Amalbakti Muslim Pancasila (YAMP) sedang berada di Lombok.
Industri kopi bubuk yang rumahnya rata dengan tanah di daerah Rempek KLU. Saluran air tersumbat. Jadi air harus beli. “Kami DKM masjid YAMP memberikan bantuan berupa 1 tandon air 550 liter yang sangat dibutuhkan,” katanya.(tom)