Optimalkan Pompa dan Rekayasa Cuaca, Pemkot Semarang Terus Siaga Bantu Masyarakat Terdampak Banjir

oleh -17 Dilihat

SEMARANG,KABARJATENG COM – Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng menegaskan bahwa seluruh jajaran Pemerintah Kota Semarang telah bergerak cepat dalam menangani banjir khususnya yang melanda wilayah Genuk dan sekitarnya sejak pekan lalu.

Hal tersebut ia sampaikan saat mendampingi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dalam peninjauan kondisi banjir di Kantor Kecamatan Genuk, Senin (27/10/2025).

“Sejak Rabu malam saya sudah datang ke lokasi ini, karena memang ada peringatan akan curah hujan tinggi dalam waktu lama. Kami langsung minta masyarakat bersiap, dan Alhamdulillah warga Genuk sudah terbiasa melakukan langkah antisipasi,” jelas Agustina.

Ia menyebut, pompa menjadi faktor kunci dalam percepatan penanganan banjir. Namun di lapangan, sejumlah kendala teknis masih ditemui.

“Kadang pompa harus melewati jalan besar, dan itu mengganggu aktivitas warga. Ada juga yang perlu izin lintas lembaga sampai harus dikomunikasikan dengan aparat. Tapi semua kita lakukan agar air bisa segera keluar dari wilayah tergenang,” ujarnya.

Wali kota juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam mendukung upaya teknis yang sedang berjalan.

“Kalau ada saluran di depan rumah yang tertutup, atau trotoar yang tidak boleh dibongkar padahal jadi titik sumbatan, itu harus kita komunikasikan. Karena kalau tidak, wilayah lain yang akan terdampak,” tegasnya.

Seluruh Jajaran Pemkot bersama Relawan Dutikan Posko Kesehatan

Agustina menambahkan, seluruh jajaran Pemkot Semarang, dari dinas hingga kelurahan, bersama relawan telah aktif mendirikan posko kesehatan, dapur umum, dan menyalurkan logistik untuk warga terdampak.

“Bantuan datang silih berganti, termasuk dari para donatur dan relawan. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu masyarakat Genuk dan sekitarnya,” katanya.

Ia juga mengapresiasi langkah cepat Pemerintah Pusat dan Provinsi, termasuk penerapan rekayasa cuaca yang membantu mengurangi intensitas hujan ekstrem di wilayah Kota Semarang.

“Sekarang kita tidak hanya mengandalkan pompa, tapi juga rekayasa cuaca dari pusat. Ini terbukti membantu supaya hujan tidak terkonsentrasi di atas Kota Semarang saja,” jelasnya.

Agustina mengingatkan, masyarakat dan jajaran Pemkot perlu terus siaga hingga Februari 2026 mendatang karena curah hujan diperkirakan masih tinggi.

“Tidak mungkin banjir hilang dalam sekejap, karena air kiriman dari wilayah atas masih besar. Tapi sedikit demi sedikit, dengan sinergi bersama, dampaknya bisa kita kurangi,” pungkasnya.(sup**)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.