Ada yang berbeda di obyek wisata rintisan Kelompok Sadar Wisata Dusun Kedungtangkil, Karangsari, Pengasih, Kulon Progo, Jogjakarta. Uang tidak dipakai di sini. Sebab, pengunjung harus menukarkan uang rupiah dengan uang dalam bentuk daun melinjo.
Dan, dengan uang daun melinjo itulah, para pelancong menikmati indahnya Dung Thangkil. Tidak kurang, Camat Pengasih, Aspiyah, terkaget-kaget saat di pintu masuk sudah dicegat oleh para petugas obyek wisata tersebut. “Wah ya memang kreatif, begitu masuk pintu utama, kaget dicegat petugas yang ramah-ramah. Kita harus mengganti uang asli dengan daun melinjo yang dipergunakan untuk berbelanja di Thangkil Cliff,” kata Bu Camat.
Aspiyah menuturkan Thangkil Cliff adalah obyek wisata alam pegunungan yang menawarkan keindahan berbeda. Dari atas Thangkil Cliff akan terlihat bumi Perkemahan yang berada di Dusun Kamal Sungai Serang yang airnya jernih. Sementara itu, pegunungan Menoreh di sisi Barat Daya, tampak sangat memukau.
Sejumlah pengelola yang sempat dikonfirmasi mengatakan Thankil Cliff akan dibuka pada bulan Agustus mendatang. Saat ini dibuka sementara, untuk para perantau yang ingin menikmati indahnya pegunungan yang berada di paling utara Desa Karangsari.
Kelompok sadar wisata Dusun Kedungtangkil melakukan gotong-royong secara swadaya membuka obyek wisata ini. Pengelola mengajak masyarakat, pemuda-pemudi dan para pedagang setempat untuk membuka indahnya pegunungan yang ada di Kedungtangkil.
Sejumlah lapak sederhana dibangun dan ditata rapi dari pintu masuk hingga Thangkil Cliff. Berbagai olahan pangan tradisional dan bahan lauk yang juga hasil warga dijajakan di Thangkil Cliff. Hanya saja untuk pengunjung yang ingin menikmati jajanan serta menitipkan kendaraan, membayar menggunakan daun melinjo. (yad)