Home / MAF / Ini Ria Muqaromi, Perempuan Satu-satunya di Pilduk Jombokan

Ini Ria Muqaromi, Perempuan Satu-satunya di Pilduk Jombokan

Sesuai tahapan pemilu pedukuhan hari ini, Sabtu, 30 Maret 2019 adalah hari terakhir batas waktu penyerahan berkas syarat untuk menjadi bakal calon dukuh Jombokan.

Sejak dibuka pendaftaran Selasa, 12 Maret 2019 yang lalu, ada empat calon Kepala Dukuh yang ikut mendaftar. Mereka adalah warga   Desa Tawangsari,  yang mendapat dukungan 15 persen dari jumlah pemilih. Dukungan itu, dibuktikan dengan tanda tangan dan fotocopy KTP.

Selain dukungan 15 persen, syarat menjadi Caduk ialah menyerahkan, SKCK serta surat keterangan sehat. Tiga syarat-syarat itu harus dipenuhi dan sudah diterima oleh panitia pemilihan dukuh paling lambat hari ini.

Sementara itu, empat bakal calon atau pendaftar untuk pengisian perangkat desa Tawangsari, khusus dukuh Jombokan, sudah beredar di masyarakat. ” Dari hasil penjaringan ada empat bakal calon dukuh Jombokan,” kata Rudiyanta, salah satu panitia dalam pengisian dukuh Jombokan ini.

Empat nama itu, tambah Rudi, adalah   Andi Setiawan dari RT 38/19, yang akan bersaing dengan Ria Muqaromi yang samaa-sama dari RT 38/19. Sementara dari RT 40/20 juga ada dua calon yaitu Adi Nur Astono dan Umar Pinuji.

Empat putra terbaik Pedukuhan Jombokan ini, akan bersaing dan berusaha menjadi yang terbaik pada ujian tertulis yang akan dilaksanakan pada awal bulan depan. Mereka adalah generasi penerus yang akan menggantikan dukuh sepuh, Sugiarto yang akan memasuki masa pensiun.

Kepala Dukuh Jombokan yang biasa disapa Pak Gatot itu, memang sudah lebih dari 45 tahun menjad pemimpin di Pedukuhan Jombokan. Pengabdian panjang itu, akan berakhir pada tanggal 13 Mei 2019 ini.

Seperti diketahui, Jombokan merupakan satu dari 13 pedukuhan yang ada di Desa Tawangsari, Pengasih, Kupon Progo.  “Pak Sugiarto sudah memasuki masa penisun pada 13 Mei nanti, sehingga diharapkan sebelum tanggal itu, Jombokan sudah memiliki dukuh pengganti, “ harap Kepala Desa Tawangsari, R Sigit Susatyo.(maskoes)

About redaksi

Check Also

Iki Loh Swasono nek Isuk-isuk Mlaku Nang Mbantul

Isuk tansah iseh adem. Srengenge durong ngetoke raine. dadi suasana iseh ketok peteng.  Ning, aku …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *