Sudah menjadi rahasia umum, ada keris-keris tertentu yang memiliki aura panas. Hindari jika tidak kuat, karena lebih banyak sialnya. Keris ini lebih cocok untuk kalangan muda yang kesehatannya baik dan yang aktif beraktivitas fisik. Keris ini tidak boleh dimiliki anak muda tapi psikologisnya sensitif.
Keris panas juga tidak cocok untuk mereka yang sudah pensiun atau minandito. Mengapa? Sebab keris ini akan menguras energi fisik yang sudah tua, tubuh dan psikologis yang sensitif, kesehatan yang kurang baik, dan yang sudah tidak aktif beraktivitas secara fisik. Ajibatnya, membuat cepat lelah fisik dan pikiran. Lebih burun lagi, dalam jangka panjang dapat melemahkan organ-organ tubuh bagian dalam.
Mereka yang paham, tentu tidaj akan mengabaikan hal ini. Jika usia sudah mulai tua, atau ia sudah berniat istirarat untuk kemudian menjadi pandito, memilih mewariskan keris berhawa panas. Mereka hanya akan menyimpan keris-keris yang bersifat kesepuhan atau tetap menyimpan keris-keris bertuah kewibawaan.
Nah, untuk menghindari pancaran hawa panas sebenarnya ada caranya. Yakni membungkus keris berikut sarungnya dengan kain katun hitam. Tentu tidak seluruhnya hawa panas bisa teredam, tapi akan banyak berkurang. Hanya saja, bagi kalangan tertentu akan dianggap tidak pantas bila membungkus keseluruhan keris dengan kain hitam. Jadi lebih baik, dengan cara lain, melilitkan kain katun hitam pada bagian pendok keris atau pada bagian pesi keris.
Ada satu lagi cara mengurangi hawa aura panas keris: menambahkan butiran emas ke dalam mulut naga pada keris berdapur naga, atau memberikan mendak dan salut yang berlapis emas (atau disepuh emas), atau memberikan kalung emas di bagian gagangnya.
Mengapa keris panas harus dihindari? Karena aura energi yang panas pada keris menyatu dengan aura pemiliknya. Itu yang membuat orang lain tidak nyaman jika bergaul dengan pemilik keris beraura panas. Keris ini juga membuat rumah tangga jauh dari tentram. Karen aura panasnya membuat pasangan ikut panasan atau tempramental.(kib)